Monday, December 2, 2013

Kebebasan Kita Dalam Mengeluarkan Opini yang Terbatas

Siapapun dilindungi oleh hukum dan undang-undang untuk secara bebas menyatakan atau mengeluarkan pendapatnya. Ini adalah salah satu tanda dari adanya demokrasi. Dan sangatlah beruntung, saat ini kita sudah hidup di alam demokrasi yang seperti itu. Kita bahkan dapat menyebarkan pendapat atau opini kita melalui berbagai sarana, termasuk lewat media dengan sangat cepatnya.

Namun, apapun itu, ternyata kebebasan kita dalam mengeluarkan atau menyatakan pendapat kita ada batasannya. Kita tidak bisa sebebas-bebasnya mengeluarkan pendapat kita. Niscaya, kita juga harus memiliki ‘rambu-rambu’ terhadap kebebasan yang kita miliki.
Untuk sekedar menengok dasar hukumnya, maka kita mesti membuka terlebih dahulu dua poin penting di bawah ini:

  1. Pasal 28F UUD 1945, yang berbunyi demikian : “setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”.
  2. UU Hak Asasi Manusia No. 39 Tahun 1999 dalam Pasal 23 ayat (2), yang dengan jelas mengatakan seperti ini : “setiap orang bebas mempunyai, mengeluarkan, dan menyebarkan pendapat sesuai hati nuraninya, secara lisan atau tulisan melalui media cetak maupun media elektronik dengan memperhatikan nilai-nilai agama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum, dan keutuhan bangsa.”
Kalau kita perhatikan dengan seksama, tentu saja dengan menengok pasal 28F UUD 1945 serta UU Hak Asasi Manusia No. 39 Tahun 1999 Pasal 23 ayat (2) di atas itu, dapat kita lihat secara jelas bahwa dalam mengeluarkan dan menyebarkan opini, kita memiliki kebebasan. Itu dijamin undang-undang. Dan ternyata, di sisi lain, serempak kita juga dipagari, atau diajak untuk juga memerhatikan nilai-nilai agama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum serta keutuhan bangsa. Ini tak pelak mengajarkan kepada kita supaya tidak menyalahgunakan kebebasan yang ada. Kita dengan sendirinya tidak bisa sembarangan saja mengeluarkan serta menyebarkan opini kita dengan prinsip semau gue. Karena di bawah kolong langit ini tidak ada kebebasan yang tidak terikat. Tidak ada kebebasan yang tanpa batasan.

Plato pernah mengatakan bahwa, “Opinion is the medium between knowledge and ignorance”

Wednesday, November 20, 2013

Kuda, Kereta Kuda, dan Penderitaan Kuda


Kereta Kuda di Amerika

1384351204730956892Kereta kuda memang sangatlah terkenal di mana-mana. Di Indonesia hampir di semua kota ada kereta kudanya masing-masing, walau tentu dengan bentuk dan ciri khas sendiri-sendiri. Tapi seiring berjalannya waktu, penggunaan kereta kuda nampaknya mulai berkurang. Ada yang menyebutnya dokar, ada yang mengenalnya sebagai andong, di Minahasa dikenal dengan sebutan bendi. Nah, di Amerika ada juga kereta kuda, atau lebih dikenal dengan sebutan horse-drawn carriages. Kereta kuda jenis ini jauh berbeda dengan yang digunakan di Indonesia. Tampilannya sangat trendy, dan menarik.

Di State New York, masih sering dijumpai jenis kereta kuda seperti itu. Saya pernah menaikinya beberapa kali, lucu dan menarik karena dapat mengelilingi kota dan menyaksikan pemandangan sekitar secara bebas hambatan. Ternyata selain becak (di Amrik ada juga becak, tapi bentuknya terlihat lebih manis, modis, dan cantik dibanding becak di Indonesia), ada juga kereta-kereta kuda. Apalagi kalau Anda berkunjung ke seputaran fifth avenue, nama sebuah jalan yang sangat terkenal di New York itu, dan juga di sekitar Central Park, taman paling besar di tengah kota, di sanalah banyak mangkal kereta-kereta kuda ini. Kebanyakan yang naik adalah turis dari berbagai negara. Kereta-kereta kuda ini lebih difungsikan sebagai ‘angkutan wisatawan’, ketimbang ‘angkutan publik’ laiknya di Indonesia.

Tuesday, November 12, 2013

Tips Menjadi Penulis Handal

Menurut pendapat saya, hanya ada dua jalan untuk menjadi seorang penulis yang baik. Banyak membaca dan banyak menulis. Itu saja, dan tidak ada kemungkinan lain yang dapat menjadikan kita penulis yang lebih baik lagi dari hari ke hari, selain dua cara di atas itu. Tanpa dua hal itu, atau salah satu dari dua cara tersebut maka mustahil kita akan menjadi penulis yang bertambah baik dari masa ke masa. Bukankah kebolehan dan kehebatan menulis tidak serta merta turun dari langit, pun tidak secara ajaib menghinggapi diri kita sekejab mata. Butuh waktu dan perjuangan untuk menjadi seorang penulis yang baik. Ada kesaksian seorang pelulis hebat asal Amerika, yang sudah menulis ratusan kali barulah ia mendapatkan ‘ritme kepenulisan’ yang baik dan diterima sidang pembaca.

Mari kita tinjau lebih lanjut kenapa opsi pertama, yaitu banyak membaca, dapat menjadikan kita seorang penulis handal. Banyak di antara kita, termasuk para penulis hebat semisal Sidney Sheldon dan Michael Crichton serta penulis kaliber dunia lainnya ternyata adalah orang-orang yang gemar membaca sejak kecil. Saya sendiri sudah membaca novel dan buku-buku pengetahuan umum lainnya ketika masih kelas 4 SD, walaupun kegemaran membaca sempat memudar sekian waktu lamanya. Tanpa kita sadari sepenuhnya, sesungguhnya ‘perjalanan imaginasi’ kita ketika membaca buku apapun secara terus menerus itu ternyata telah melatih dan membentuk kita untuk menjadi seorang penulis hebat, setidaknya untuk bisa menulis sebagus apa yang terus menerus kita baca tersebut. Penelitian membuktikan bahwa sesuatu yang kita baca ‘secara nikmat’ akan membekas lama dalam pikiran dan sanubari kita paling dalam.

Membaca sesungguhnya adalah sesuatu yang menyenangkan. Ia akan membentuk imaginasi Anda secara lebih luas dan tajam. Ia pula akan menghantar Anda memasuki dimensi-dimensi lain yang mungkin saja tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Membaca adalah sarana Anda untuk membuka jendela dan pintu yang masih tertutup. Dan, membaca juga adalah alat paling mujarab mengembangkan kemapuan berpikir dan berfantasi Anda. Membaca sesuatu yang menyenangkan, menghibur, menantang, membuat adrenalin dalam darah bekerja lebih cepat, tentu akan dengan sendirinya menciptakan serta membentuk pola pikir Anda untuk bisa juga melahirkan sebuah maha karya seperti yang sementara Anda baca dan jiwai itu.

Friday, October 18, 2013

Ahok Membuat Perubahan di Jakarta?

Basuki Tjahaja Purnama, nama yang disandang wakil gubernur DKI Jakarta saat ini. Tapi orang lebih mengenalnya dengan sebutan Ahok. Ia bersama Jokowi sang Gubernur kini sudah menorehkan ‘tinta perubahan’, selama masa kepemimpinan mereka yang baru saja mencapai usia setahun. Usia yang sesungguhnya masih teramat belia untuk mendapatkan penilaian. Usia yang masih sangat muda untuk dicap gagal, seperti yang dilontarkan oleh beberapa orang.

Nah, sebelum kita masuk lebih jauh meneropong sepak terjang Ahok di DKI ini, sedikitnya kita mesti melihat dulu seperti apa sesungguhnya kehidupan Ahok sebelumnya.
Ahok adalah anak tertua dari keluarga Tionghoa Kim Nam. Keluarga ini cukup terkenal di pulau Belitung karena sifat mereka yang suka memberi dan menolong. Kim Nam sendiri adalah salah satu tokoh masyarakat Belitung. Di Belitung sendiri, ayah Ahok tersebut dikabarkan suka memberi bantuan kepada orang susah, walau terkadang dengan jalan meminjam terlebih dahulu pada orang-orang yang berkelebihan. Bukan seperti kisah Zorro memang, atau Robinhood, yang merampok dari para saudagar kaya, dan uangnya diberikan kepada para fakir miskin. Tidak seperti itu. Tapi bisa jadi hampir mirip.

Ahok ini, oleh ayahnya, telah diajarkan sifat-sifat mendasar yang sangat humanistik dan berperan penting dalam membentuk jiwa dan kepribadian yang suka menolong. Walau beberapa catatan menggambarkan betapa seorang Ahok dididik dengan keras, namun toh hasil dari didikan itu pada akhirnya berbuah manis di kemudian hari. Ia diajarkan untuk menjadi manusia yang berguna bagi sesamanya. Diajarkan untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri. Mentalnya dibentuk menjadi mental pembela kebenaran, bukan sebaliknya mental rapuh dan mudah goyah oleh kilauan uang sogokan. Nilai-nilai baik yang diajarkan Kim Nam ternyata memanglah membentuk seorang Ahok seperti apa adanya ia saat ini. Tegas. Berani bila itu benar. Pantang disogok dan haram melakukan korupsi. Jujur serta terbuka pada sesuatu yang benar. Ia juga pasti akan dengan beraninya berucap bahwa konstitusi mesti dijaga. Peraturan mesti ditegakkan. Hukum harus dihormati. Menelisik dasar-dasar ajaran dan integritas seorang Ahok dalam memimpin, serta melihat prinsip hidup dan kepemimpin melayani yang ia tunjukkan, niscaya ia sudah berada di koridor yang tepat.

Pengalamannya ketika masa kecil menjadikan ia orang yang anti terhadap segala bentuk diskriminasi, dan secara tegas ia menolak mentah-mentah unsur SARA dijadikan sebagai alat pasung atau penghalang seseorang untuk maju dan berkarya. Pengalamannya semasa bersekolah di Belitung, di mana ia pernah dilarang untuk menjadi penggerek bendera pada saat upacara bendera, mungkin oleh karena warna kulit dan bentuk matanya berbeda, tentu saja amat berbekas di hatinya. Ia hampir putus asa akibat penolakan demi penolakan hanya karena ia seorang keturunan Tionghoa. Namun, ayahnya meminta ia untuk tidak berkecil hati, karena ayahnya yakin suatu saat keadaan itu akan berubah. Saat di mana anaknya akan diterima menjadi seorang pemimpin. Sebab kita memang tidak pernah bisa memilih untuk dilahirkan sebagai orang ini atau orang itu. Kelahiran kita, siapapun kita, adalah anugerah Tuhan semata. This is it. Kelak, banyak pasang mata kemudian menyaksikan saat-saat yang diharapkan ayahnya Ahok itu terjadi, yaitu ketika Ahok dilantik sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, etalasenya Indonesia. Sesuatu yang amat mustahil terjadi di jamannya ketika Ahok masih kecil.

Wednesday, July 31, 2013

BAHASA INGGRIS UNTUK UMUM & PELAUT 


     Personally, I don’t think any language is easy, not if you wish to master it. As languages embody entire cultures, they are highly complex things and require years of learning for most. 
     Dalam buku sederhana ini, penulis mencoba menampilkancara belajar Bahasa Inggris secara kreatif, tidak membosankan, tapi dengan metode menyenangkan serta tidak berupaya menggurui. Buku ini ‘wajib’ dibaca oleh mereka yang baru pertama kali bersentuhan dengan English, yang sudah mulai menyukai English, maupun yang sudah mahir ber-English-ria sekalipun.

     Tidak lupa juga penulis menyajikan pelajaran Bahasa Inggris untuk para pelaut (seafarer), karena kebetulan penulis juga adalah training coordinator untuk para pelaut, dan para cadet (calon perwira laut.) di sebuah perusahaan pelayaran. Seperti yang kita ketahui, ada sedikit perbedaan Bahasa Inggris umum dan ‘Bahasa Inggris Pelaut’. 

     Dalam buku kali ini juga, penulis hendak menyajikan sebuah katakanlah jurnal perjalanan berbahasa Inggris yang mengangkut serta menyangkut berbagai isu dalam berbahasa Inggris, baik yang formal dan normal, yang agakinsane dan kurang normal, yang unik dan tak terpikirkan, maupun yang lucu dan sekilas sangat tidak masuk akal. But well, penulis mengajak sidang pembaca untuk menelusuri halaman demi halaman dalam buku ini, sambil belajar English secara lain daripada yang lain, serempak juga menambah wawasan Anda tentang ‘English Culture’ itu sendiri, tentu sembari tertawa-tawa menghilangkan stress dengan berbagai hal lucu yang terkandung di dalamnya. Nah, itulah akibatnya kalau kita sering bersinggungan dengan apa yang namanya ENGLISH!


Bahasa Inggris Untuk Umum & Pelaut
NOTE: Untuk membeli buku ini silahkan hubungi Indie Publishing.

Website: www.Indie-Publishing.com
FB: indiepublishing |Twitter: @IndiPublishing
Email: admin@indie-publishing.com
Tlp.: 021-77880581 | PIN BB 29EB65ED

Harga: Rp. 30.000,-

[Order by SMS >> 085773518074 : Nama, Alamat, Judul Buku, Jumlah Pesanan]
Harga : Rp 30,000 + ongkir dari Depok Stok : Order by SMS >> 085773518074 : Nama, Alamat, Judul, Jumlah pesanan - See more at: http://www.indie-publishing.com/archives/1843#sthash.hQBAor8H.dpuf
Harga : Rp 30,000 + ongkir dari Depok Stok : Order by SMS >> 085773518074 : Nama, Alamat, Judul, Jumlah pesanan - See more at: http://www.indie-publishing.com/archives/1843#sthash.hQBAor8H.dpuf

Penulis : Michael E. Sendow
Layout & Cover : Eka Pinsi Dintha
Diterbitkan pertama kali oleh : Indie Publishing.
Perum. Depok Maharaja Blok P14 No.4
Pancoran Mas, Depok - Jawa Barat.

 Telp. 77880581
 admin@indie-publishing.com
 www.Indie-Publishing.com

Cetakan Pertama, Juli 2013
ISBN : 978-602-281-022-3
Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Bahasa Inggris Untuk Umum & Pelaut; Penyunting : -
Depok : Indie Publishing, 2013
xii + 105 hal; 14x21 cm
I. Judul, II. Michael E. Sendow
_________________________

Friday, July 26, 2013

Jokowi Presiden Untuk 2014 atau 2019

Ada pepatah yang mengatakan, “Harapan adalah tiang yang menyangga dunia” (Pliny the Elder), oleh sebab itu kita mesti punya harapan, sebab tanpa harapan apalah artinya hidup ini? With no hope, we are dying….
Jakarta kini memiliki sebuah harapan baru dengan terpilihnya Jokowi-Ahok. Jakarta Baru yang tadinya mungkin hanya ada dalam mimpi belaka, kini perlahan-lahan mulia mewujud. Terlepas dari ada yang menyangsikan. Terlepas dari ada yang meragukan, tapi masyarakat banyak pada umumnya tidaklah buta. Mereka pasti tahu bahwa Jokowi sementara membawa mereka ke arah perubahan yang lebih baik itu. Banyak gebrakan dan pondasi yang sudah dia bangun. Butuh waktu, tapi sebelum tiang-tiang berdiri, pondasinya harus dibangun dulu. Dibangun dengan kuat. Jokowi itu adapah harapan yang dimiliki Jakarta.

Akhir-akhir ini, santer terdengar, terbaca, dan terlihat segala macam bentuk pemberitaan dan rumors tentang majunya Jokowi sebagai calon Presiden Indonesia 2014. Ada yang menyambutnya dengan gegap gempita, ada yang mencercanya. Padahal, belum ada pengumuman resmi lho, tapi ributnya sudah minta ampun. Banyak partai sudah mulai menempel dan mendekat. Saya mengibaratkannya seperti ini. Yang tadinya jauh mulai mendekat, dan yang tadinya dekat mulai merapat, sementara yang sudah rapat mulai menempel. Artinya, Jokowi ini memang magnet. Ia tidak hanya menjadi magnet di Jakarta, tapi juga di Indonesia.

Saya tidak dalam posisi mendukung atau menolak Jokowi untuk maju sebagai Calon Presiden Indonesia 2014 nanti. Sebab siapalah saya sehingga berhak mengatur-ngatur Jokowi. Saya hanya ingin menulis sedikit hasil amatan, dan prediksi ke depan seperti apa nantinya. Menurut hemat saya, Jokowi pun sudah pernah mengatakan bahwa ia itu akan patuh terhadap perintah partai yang sudah menempatkan dia sebagai Gubernur Jakarta. Ini tentu secara kasat mata mengindikasikan, apa yang diminta partai PDIP (apapun) pasti akan ia emban. Tentu, keputusan utama ada di tangan Megawati. Sebagai Ketua Umum, sekali saja dia mendeklarasikan dan meminta Jokowi untuk maju, maka jadilah Jokowi.

Tuesday, July 2, 2013

Mengenal Amerika Serikat Lewat Gambar

Amerika Serikat adalah negara yang memelihara kebebasan warganya untuk melakukan apa saja. Mereka bebas bahkan untuk melakukan perkawinan sesama jenis. Amerika tidak hanya dikenal karena kebebasannya, negara ini juga terkenal karena kekuatan militernya. Di samping itu, negara ini juga adalah 'melting pot' bangsa-bangsa dari seluruh penjuru dunia. Sepertinya, bangsa apapun dan manapun akan mudah dijumpai di Amerika. New York adalah salah satu tempat berbaurnya orang-orang dari seluruh pelosok muka bumi ini.

Untuk itulah, kali ini, saya mengajak kita untuk berkelana ke Amerika lewat foto-foto. Anggap saja, Anda sudah menginjakkan kaki di sana. Anggap saja, mata Anda sudah melihat Amerika, walau tentu saja hanya lewat foto. Selamat menikmati. Selamat jalan-jalan...






































-Michael Sendow-

Friday, May 10, 2013

'HOME' By Phillip Phillips Juara American Idol 2012


(By: Michael Sendow)
1368018505923344467
Saya sungguh tertarik mendengarkan lagunya sang juara American Idol 2012, Phillip Phillips. Judul lagu yang ia bawakan tersebut adalah ‘HOME’, bercerita tentang banyak hal, tapi ada satu inti yang ingin diungkapkan. Apa itu? Tentang sebuah penerimaan. Bahwa betapa pentingnya kita untuk bisa diterima, dan andaikan juga kita dapat menerima orang lain tanpa prasangka, tanpa praduga, dan tanpa diskriminasi. Bahwa penerimaan itu dapat mengubah hidup orang yang diterima, dan juga bagi yang menerima.

Phillip lahir tanggal 20 September 1990, dan tumbuh berkembang menjadi seorang penyanyi serta pencipta lagu di Amerika. Anak muda yang lahir di negara bagian Georgia, tepatnya di kota Albany, Amerika ini pada bulan May tahun lalu (2012) berhasil memenangi kontes menyanyi paling digemari di Amerika – American Idol, untuk season ke-11.  Lagunya yang berjudul ‘Home’ dinyanyikannya ketika selempang juara disematkan di bahunya (coronation song). Lagu tersebut akhirnya diproduksi untuk dijual setelah kemenangannya, dan lantas menjadi lagu ‘lagu kemenangan’ atau lagu ‘sang juara’ paling laris di antara berbagai lagu sang juara lainnya.

Nah, ada kisah menarik dibalik kemenangannya itu. Hanya berselang beberapa waktu setelah ia dinyatakan memenangi American Idol 2012 rabu malam itu, ia kemudian diberitahu oleh dokter dan dinyatakan harus sesegera mungkin menjalani operasi ginjal. Ternyata, anak muda berusia 21 tahun ini mengalami sakit ginjal akut, dan itu harus ia alami, jalani dan ia mesti bertahan selama perjuangannya di American Idol 2012, menyelesaikan seluruh season ke-11 hingga mencapai garis finish dan mejadi pemenangnya.

Phillip bahkan harus membatalkan sebuah acara talkshow yang mustinya ia hadiri di acara bertajuk “Live! With Kelly” hari kamis pagi, acara yang dipersiapkan khusus baginya untuk menceritakan tentang kemenangannya. Perkataan Phillips berikut ini, “I’ve been sick this whole show, seakan mau menekankan bahwa operasi itu harus dijalaninya sesegera mungkin, tidak bisa ditunda-tunda lagi. Tidak untuk menghadiri acara apapun. Ia harus segera bergegas untuk operasinya. Itu yang terpenting saat itu. Itulah sekilas tentang Phillip dan seputar kemenangannya di American Idol 2012. Kini, saya ingin menuliskan tentang nilai-nilai yang tergantu dalam lagu sederhananya berjudul ‘Home’ itu. Lagu sederhana yang kaya makna.

Friday, April 12, 2013

"Intermezo"

--- Bila hari-harimu sudah diberkati Tuhan, bagikanlah kebahagiaan itu terhadap sesamamu --- Michael Sendow


Tuhan tidak pernah memberikan berkat yang tanggung-tanggung, sekali Ia merancang sesuatu padamu, Ia akan merancang yang terbaik....


Bijaksanalah menata hari esok, dan juga bijaksanalah dalam menatap kemungkinan-kemungkinan hari esok. Kesuksesan Anda hanya ditentukan oleh kebulatan, keseriusan, dan kemampuan Anda sendiri, bukan orang lain...

Jangan pernah membiarkan dirimu terperosok, sebab akan begitu sulit untuk menraik diri keluar dari lumpur dosa yang sama...
-Mich-

Thursday, April 11, 2013

Pilihan Untuk Tidak Memilih Partai Agama, Apa Dasar Utama Kita Memilih Partai Berlabel Agama Tertentu?

Pilihan Untuk Tidak Memilih Partai Agama, Apa Dasar Utama Kita Memilih Partai Berlabel Agama Tertentu?

Bertahun-tahun mengikuti pemilihan umum, saya tidak pernah tertarik dan mungkin belum akan tertarik untuk memilih partai yang berlabelkan agama. Partai yang menonjolkan identitas keagaamaannya sebagai dasar partai tersebut. Tapi kenapa? Karena bagi saya pribadi, memilih itu, pemilihan umum itu bukan berdasarkan agama kita, tapi kita memilih sebagai warga negara. Tidak lebih tidak kurang. Saya setuju dengan pendapat Prof Sahetapy beberapa tahun yang lalu yang kurang lebih mengatakan seperti ini, election not by religion but as citizen. Kita memilih bukan karena alasan agama, tapi karena kita adalah warga negara.

Lantas kenapa pilihan untuk tidak memilih “Partai Agama” serasa sangat tepat. Begini, mari kita jujur berpendapat. Apa untungnya partai berlabel agama (apapun itu) untuk kita pilih? Apakah karena kemudian mereka akan memperjuangkan masyarakat yang memilih mereka, dalam arti kesejahteraan, kemakmuran, kemudahan demi kemudahan akan nyata dirasakan? Atau label agama hanya dipakai sebagai mesin penarik suara rakyat dengan tujuan memenangkan pemilu? Saya sangsi dan ragu. Fakta sudah membuktikan, siapapun kader partai yang terpilih kebanyakan hanya akan memikirkan bagaimana memperkaya diri dan keluarga, itu sudah terang benderang. Lalu apa bedanya kita memperjuangkan partai berlabel agama? Yang jadi malah seperti ini, right or wrong it’s still my religion, terdegradasi makna menjadi, right or wrong it’s still my party. Benar atau salah, itu tetap partai saya. Karena ada label agamanya, maka saya kemudian harus memperjuangkan dan memenangkan partai tersebut terlepas dari baik atau buruknya kelakuan petinggi dan pemimpin partai tersebut. Kita dituntut memilih secara membabibuta hanya karena agama yang diusung partai itu adalah agama saya juga.

Wednesday, April 3, 2013

Menghindari Kecelakaan, Free From Danger?


Ketika saya memberikan training tentang safety kepada para pelaut di salah satu perusahaan nomor dua terbaik di dunia, Bernhard Schulte Shipmanagement (BSM), saya pernah menanyai satu hal sederhana, tapi membutuhkan jawaban yang tidak sesederhana pertanyaannya. “Menurut Anda apa itu safety?” Jawaban yang diberikan bervariasi, mulai dari yang super serius sampai yang bikin ketawa. Mulai yang pendek sampai yang luar biasa panjangnya.

Di dunia kepelautan (baca: maritime) ada istilah yang dikenal dengan ISM Code. International Safety Management (ISM) adalah sebuah sistem bertaraf dan berlaku secara international yang mengatur tentang keselamatan di atas kapal. Keselamatan kapal dan semua isinya, termasuk lingkungan lewat ‘turunan peraturan’ yang dikenal sebagai Marine Pollution (MARPOL). Nah, dalam ‘kitab’ bernama ISM itu disebutkan bahwa secara sederhana safety dapat dibahasakan sebagai “Free from Danger”.
 
Pertanyaan saya selanjutnya kepada para peserta training adalah ini. When and where, and in which position you’ll get to that point. Free from danger? Jawabannya pun seperti tadi. Bervariasi. Ada yang menjawab, ketika kita mematuhi semua rules, dan standard operating procedure (SOP). Ada yang berpendapat, ketika bekerja di atas kapal, maka free from danger adalah saat ia lagi off duty, dan sementara berada di ruangannya kapten. Ada yang bilang, justru kita free from danger pada saat lagi santai di toilet. Ada-ada saja.

Saya kemudian menjelaskan bahwa selama kita masih hidup di bawah kolong langit ini, maka jangan pernah bermimpi bahwa kita akan berada pada titik tersebut, free from danger. Kita tidak akan pernah sampai pada kondisi bebas total dari bahaya, bencana, musibah, dan sebagainya terkecuali kita sudah menjadi warga kerajaan sorga alias tidak lagi ada di bumi yang fana ini. Orang yang lagi tidur sekalipun bisa saja tiba-tiba kecelakaan tertimpa sesuatu. Itu adalah sebuah keniscayaan yang tak terbantahkan. Selama masih hidup di dunia, selama itu pulalah bahaya akan selalu mengancam kita.

Monday, April 1, 2013

Banyak Budaya Aneh di Dunia ini...


1362629711898855061

Perlunya Belajar Budaya dan Kebiasaan Unik Orang Lain

1362629347119587139

Kadang kita merasa lucu melihat sebuah prilaku, atau kebiasaan, atau budaya, atau adat yang baru pertama kali kita lihat, dan menurut kaca mata kita, apa yang kita lihat itu lucu dan unik. Pantas ditertawai. Tidak jarang kita merasa geli lantas menertawakannya. Sering juga, kita menjadi gemas lantas mengejekinya. Bahkan pun kita marah dan mengumpatinya manakala kita tidak suka.

Padahal perbedaan budaya, adat istiadat, dan kebiasaan sebuah kelompok atau komunitas musti dihargai sebagaimana adanya ia. Itu adalah sebuah keniscayaan. Sesuatu yang tidak bisa tidak harus seperti itu. Ketidaksukaan kita tidak lantas menjadikan kita dapat berlaku seenaknya, merasa bahwa budaya atau kebiasaan yang kita punya itu sudah paling hebat dan bagus. Kalau kita merasa memang harus ada perasaan dan pengakuan semacam itu, ya simpan saja di dalam hati, tidak perlulah diumbar sembari memutlakkannya serempak menisbikan budaya milik orang lain yang kita anggap aneh.

Di Amerika yang terkenal sebagai ‘negara pendatang’, karena dipenuhi banyak imigran (baik yang ‘terang’ maupun ‘gelap’ – istilah untuk yang resmi dan tidak resmi). Apalagi New York yang sudah dikenal sebagai ‘’melting pot’, tempat menyatunya segala macam ras, etnis, budaya, bahasa, dan bangsa manapun tentu akan ada banyak persinggungan budaya. Sudah pasti perjumpaan-perjumpaan dengan budaya, kebiasaan, dan adat yang aneh akan jamak kita temui. Saya sudah begitu sering ‘beririsan’ serta ‘bersentuhan’ dengan bermacam perbedaan itu belasan tahun lamanya. Dan tentu juga saya musti berusaha membuang jauh-jauh apriori terhadap segala macam perbedaan itu. Bagi saya itulah kekayaan New York. Justru dengan demikian juga saya belajar dapat banyak hal di balik segala bentuk perbedaan itu. Bahwa semakin beragam semakin indah.

Saturday, March 2, 2013

Apakah Anda Bahagia?


Apakah Anda Bahagia?

Bahan pembicaraan dan penelitian yang tidak pernah usang dimakan zaman ada dua. Apa itu? Cinta dan kebahagiaan. Begitu banyak penelitian, survey, dan bahkan pendapat sudah terlontar mengenai apa itu cinta, dan apa itu kebahagiaan. Ada yang bilang cinta dan kebahagiaan tak terpisahkan. Bagaimana menurut Anda? Dapatkah seseorang berbahagia tanpa cinta? Di sisi yang lain, sebaliknya, dapatkah seseorang menikmati cinta yang ia miliki bila ia tidak memperoleh kebahagiaan? Semua jawaban yang Anda lontarkan pasti benar. Tentu saja benar dari sisi pengalaman masing-masing. Cinta dan kebahagiaan adalah anugerah Tuhan terbesar dalam hidup kita. Tanpa keduanya, saya yakin kita sudah ‘mati’ walau kita masih hidup.
Cara mendeskripsikan kebahagiaan tiap orang tentu berbeda-beda. Setiap orang pasti punya caranya masing-masing, dan bisa jadi tidak ada yang sama. Tapi ada saja survey dan penelitian yang mengangkat isu kebahagiaan ini ke permukaan. Termasuk negara paling berbahagia (melalui parameter-paremeter tertentu).
Baru-baru ini, ada sebuah survey yang dilakukan untuk melihat negara-negara mana saja yang paling bahagia di dunia sepanjang tahun 2012 lalu. Sebuah lembaga survey yaitu The Gallup Organization telah melakukan survey diantara 148 negara. Ribuan penduduk masing-masing negara itu ditanyai dengan pertanyaan-pertanyaan bersifat normative. Tapi juga penentuan negara-negara paling bahagia itu diukur dari tingkat pendidikan, kemakmuran, kesehatan, dan aspek-aspek penting lainnya. Hasilnya? Apakah Indonesia termasuk? Sayang sekali belum.
Norwegia menempati posisi paling atas negara paling bahagia, yang urutan dua ditempati Denmark, dan Swedia bertengger di posisi nomor tiga. Inilah tiga besar negara paling bahagia menurut hasil survey tersebut, terlepas dari kita setuju atau tidak.

Saturday, January 26, 2013

Berbagai Peradaban Dunia yang Paling Mengerikan


Peradaban Dunia yang Paling Mengerikan

Kita semua tahu bahwa dalam sejarah peradaban manusia selalu saja ada kekejian dan kekejaman. Bahkan pembunuhan sudah ada sejak jamanya manusia pertama tiba di bumi. Namun yang mengerikan, dan begitu menyesakkan dada, ada beberapa di antara mereka menjadikan kekejaman sebagai bagian dari budaya turun temurun.

Celtic memiliki reputasi besar sebagai pemburu kepala, dan terkenal untuk meletakkan kepala korban di kereta mereka, dan ada juga yang meletakkannya di depan rumah mereka. Mereka hampir selalu memotong kepala musuh dalam pertempuran dan meletakkannya ke leher kuda mereka untuk dibawa pulang. Barang rampasan bernoda darah mereka serahkan ke pembantu mereka dan menyanyikan lagu kemenangan, lantas mereka memaku kepala musuh di atas rumah mereka, sama seperti halnya pemburu yang memasang kepala hewan buruan.

Bagaimana dengan suku Maori? Mereka ini adalah pemukim pertama Selandia Baru. Mereka sudah tiba di sana berabad-abad sebelum orang Eropa. Budaya mereka sebelum ke era modern awal menjadi terkenal karena mempraktekkan kanibalisme selama peperangan. Menurut catatn sejarah, pada bulan Oktober 1809 sebuah kapal narapidana Eropa diserang oleh sekelompok besar prajurit Maori, ini dilakukan sebagai tindakan balas dendam atas penganiayaan anak seorang kepala suku. Maori membunuh sebagian besar orang yang ada di dalamnya, dan membawa korban mati maupun yang hidup. Hanya sedikit yang bisa selamat, yang bisa menemukan tempat persembunyian di dalam tiang kapal, melihat dengan kepala sendiri bagaimana kawan-kawan mereka satu kapal mereka dimakan suku Maori semalaman.