Friday, May 10, 2013

'HOME' By Phillip Phillips Juara American Idol 2012


(By: Michael Sendow)
1368018505923344467
Saya sungguh tertarik mendengarkan lagunya sang juara American Idol 2012, Phillip Phillips. Judul lagu yang ia bawakan tersebut adalah ‘HOME’, bercerita tentang banyak hal, tapi ada satu inti yang ingin diungkapkan. Apa itu? Tentang sebuah penerimaan. Bahwa betapa pentingnya kita untuk bisa diterima, dan andaikan juga kita dapat menerima orang lain tanpa prasangka, tanpa praduga, dan tanpa diskriminasi. Bahwa penerimaan itu dapat mengubah hidup orang yang diterima, dan juga bagi yang menerima.

Phillip lahir tanggal 20 September 1990, dan tumbuh berkembang menjadi seorang penyanyi serta pencipta lagu di Amerika. Anak muda yang lahir di negara bagian Georgia, tepatnya di kota Albany, Amerika ini pada bulan May tahun lalu (2012) berhasil memenangi kontes menyanyi paling digemari di Amerika – American Idol, untuk season ke-11.  Lagunya yang berjudul ‘Home’ dinyanyikannya ketika selempang juara disematkan di bahunya (coronation song). Lagu tersebut akhirnya diproduksi untuk dijual setelah kemenangannya, dan lantas menjadi lagu ‘lagu kemenangan’ atau lagu ‘sang juara’ paling laris di antara berbagai lagu sang juara lainnya.

Nah, ada kisah menarik dibalik kemenangannya itu. Hanya berselang beberapa waktu setelah ia dinyatakan memenangi American Idol 2012 rabu malam itu, ia kemudian diberitahu oleh dokter dan dinyatakan harus sesegera mungkin menjalani operasi ginjal. Ternyata, anak muda berusia 21 tahun ini mengalami sakit ginjal akut, dan itu harus ia alami, jalani dan ia mesti bertahan selama perjuangannya di American Idol 2012, menyelesaikan seluruh season ke-11 hingga mencapai garis finish dan mejadi pemenangnya.

Phillip bahkan harus membatalkan sebuah acara talkshow yang mustinya ia hadiri di acara bertajuk “Live! With Kelly” hari kamis pagi, acara yang dipersiapkan khusus baginya untuk menceritakan tentang kemenangannya. Perkataan Phillips berikut ini, “I’ve been sick this whole show, seakan mau menekankan bahwa operasi itu harus dijalaninya sesegera mungkin, tidak bisa ditunda-tunda lagi. Tidak untuk menghadiri acara apapun. Ia harus segera bergegas untuk operasinya. Itu yang terpenting saat itu. Itulah sekilas tentang Phillip dan seputar kemenangannya di American Idol 2012. Kini, saya ingin menuliskan tentang nilai-nilai yang tergantu dalam lagu sederhananya berjudul ‘Home’ itu. Lagu sederhana yang kaya makna.


Lagu “Home” Menginspirasi Kita Untuk Terbuka dan Siap Untuk Menerima serta Diterima
“…Hold on, to me as we go
As we roll down this unfamiliar road
And although this wave is stringing us along
Just know you’re not alone
Cause I’m going to make this place your home
Settle down, it’ll all be clear
Don’t pay no mind to the demons
They fill you with fear
The trouble it might drag you down
If you get lost, you can always be found
Just know you’re not alone
Cause I’m going to make this place your home

Settle down, it’ll all be clear
Don’t pay no mind to the demons
They fill you with fear
The trouble it might drag you down
If you get lost, you can always be found
Just know you’re not alone
Cause I’m going to make this place your home…”

Menerima seseorang dalam hidup kita tidaklah gampang. Apalagi itu orang asing yang sama sekali tidak kita kenal. Prejudice, skeptical, sneaking, dan distrust mungkin yang akan kita kedepankan. Tidak salah memang. Siapa sih di antara kita yang mau membukakan pintu, dan menerima orang asing yang tiba-tiba muncul mengetuk-ngetuk pintu rumah kita? Siapa pula yang siap mempersilahkan seseorang yang tidak dikenal untuk menginap di rumah kita? Jangan-jangan besok paginya, seisi rumah sudah kosong diambil (atau ‘dipinjam’) orang yang kita persilahkan menginap itu.

Tapi di sisi yang lain, menerima orang lain itu dalam artian yang lebih luas (bukan sebatas diterima dalam rumah kita), sangatlah dibutuhkan di zaman yang semakin maju, tapi cenderung amat individualistis, dan menonjolnya sikap tidak mau peduli dan tak mau tahu. Berapa banyak di antara kita yang masih mau peduli mengulurkan tangan pertolongan bagi orang-orang yang tidak kita kenal? Atau berapa banyak di antara kita yang masih mau dengan terbukanya menerima orang lain yang tidak sepaham, sepemikiran, bahkan tidak seagama dengan kita? Saya yakin sudah semakin kurang. Justru, kepedulian kita amat sangat tertuju pada diri sendiri, kelompok, dan yang segolongan dengan kita saja.

Penerimaan terhadap hak-hak hidup orang banyak, hak untuk tinggal menetap, hak untuk berpartisipasi sangatlah diperlukan di zaman yang semakin gila ini. Bayangkan saja perasaan kita bila tidak diterima orang lain. Akan begitu juga perasaan orang lain ketika kehadiran mereka tidak kita terima. Ketika kesempatan untuk bersosialiasi dan saling mengenal justru kita abaikan, dan pintu rumah serta pintu hati kita tutup sapat-rapat bagi setiap mereka yang kita anggap asing. Bahkan orang asing kita anggap tidak layak untuk berada di sekitar kita, serta tidak boleh masuk tinggal di lingkungan kita.

…Hold on, to me as we go
As we roll down this unfamiliar road
And although this wave is stringing us along
Just know you’re not alone
Cause I’m going to make this place your home…
 
Lihatlah, walaupun kita melalui dan atau menapaki jalan yang masih begitu asing, dan ketikapun semua yang berbau asing itu masih terus meliputi dan mengiringi jalan kita, ingat saja bahwa engkau tidak sendirian. Engkau tidak akan berjalan sendirian dan tersesat. Sebab aku akan menjadikan tempat ini sebagai rumahmu.
Saya sebetulnya masih menaruh keyakinan besar bahwa Indonesia adalah tempat paling manis untuk kita tinggali. Di sini kita masih bisa saling menerima dan diterima, apapun alasan orang untuk menolaknya. Memang kadang hal-hal sepele justru adalah hal-hal yang semakin memisahkan kita, dan menjadikan kita tidak bisa menerima orang lain. Perbedaan partai politik, kepentingan politis, perbedaan suku dan agama justru masih saja menjadi penghambat kita.

Tapi saya tetap akan mengajak semua kita menyanyikan lagu’ home’ ini bersama-sama. Dan kalau seandainya di kemudian hari, ada di antara Anda yang tersesat dan tidak lagi tahu ke mana ia akan numpang istirahat sejenak, tapi berada di sekitar Manado atau Amerika sana, just call me, Cause I’m going to make this place your home…
***

3 comments:

Bryant said...

nice post om,.

:)

Michael Sendow said...

Thanks a lot :)

Yudhi cholikul ihsan said...
This comment has been removed by the author.