Apakah
untuk menjamin hidup Anda maka harus terlebih dahulu menjadi orang yang kaya
raya? Mungkin jawaban kebanyakan orang adala “YA”. Menjadi kaya adalah
keharusan dan keniscayaan bila hidupmu ingin terjamin masa depannya. Benarkah
demikian? Bagi saya menjadi kaya itu mungkin saja adalah harapan banyak orang,
tapi jauh lebih mustahil untuk mewujudkannya. Benar tidak? Lantas apakah bagi saya
dan Anda yang mungkin hidupnya belum sebanding dengan misalkan Donald Trump,
Bill Gates, atau Carlos si manusia terkaya di dunia itu kemudian menjadi tidak
berhak hidup bahagia dengan mendapatkan perlindungan jiwa dan kesehatan yang
layak? Saya pun menjawab dengan lantangnya: Kitapun bisa dan berhak
mendapatkannya! Ada
yang langsung bertanya bagaimana caranya? Sabar…sabar…Saya ajak Anda untuk ikuti
terus tulisan ini.
Menurut
Wikipedia kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan. Memang arti kata “miskin” itu sangatlah luas. Kita bisa miskin
secara ekonomi, miskin pergaulan atau interaksi sosial, miskin kesempatan dalam
dunia politik, miskin pengetahuan, dan masih banyak lagi. Pun miskin dari segi
pemenuhan kebutuhan hidup, kesehatan, dan perlindungan jiwa.
Pertanyaan
selanjutnya yang mengemuka adalah, apakah dan di manakah posisi kita saat ini?
Sangat miskin, setengah miskin, sedikit miskin? Atau sangat kaya, setengah
kaya, sedikit kaya? Saya harap Anda tidak jadi bingung. Begini. Ketika Anda
merasa bahagia dan merasa segalanya sudah cukup, walaupun keadaan keuangan Anda
tidak bagus saya rasa Anda tidak masuk kategori miskin. Bahkan ada orang yang
sebenarnya banyak uang tapi selalu merasa kekurangan. Mereka menderita di
tengah-tengah keberlimpahan yang dimiliki. Lalu ada juga yang merasa menderita
karena tidak ada jaminan atas jiwa dan kesehatannya hari lepas hari.
Nah,
salah satu alat dan sarana supaya Anda tidak lebih menderita lagi dalam
perjalanan kedepannya, maka mengasuransikan jiwa dan kesehatan haruslah
dipertimbangkan untuk masuk skala prioritas. Ingat benar, bahwasanya
mengasuransikan jiwa dan kesehatan Anda adalah sebuah bentuk investasi jangka
panjang. Itu tidak akan pernah kembali dengan sia-sia. Ingat saja pepatah kuno
yang bersabda seperti ini, “Apa yang engkau tanam, itu pulalah yang akan engkau
tuai.” Maukah Anda menanam (baca: menginvestasikan) uang Anda demi perlindungan
jiwa dan kesehatan Anda selamat hayat masih dikandung badan? Jawabannya ada di
tangan Anda.
Kenapa Harus Berinvestasi Untuk
Perlindungan Jiwa dan Kesehatan?
Banyak
di antara kita yang menganggap remeh arti dan manfaat asuransi jiwa dan
kesehatan. Karena apa? Apakah karena mereka masih merasa yakin bahwa akan sehat-sehat
saja seumur hidup mereka? Atau mungkin mereka merasa hidup atau tubuh ini
adalah immortal. Tidak ada
mati-matinya. Tidak ada habis-habisnya. Betulkah demikian? Salah besar. Karena
sekaya apapun Anda, atau semiskin apapun Anda, yang namanya sakit serta
kematian tidak pernah pandang bulu. Suatu ketika Anda pasti akan merasakan
bagaimana tergeletak sakit tanpa daya, dan juga bila saatnya tiba, suka atau
tidak, Anda harus siap ketika jiwa Anda dipanggil oleh DIA yang sudah memberi
hidup dan kehidupan. Yang perlu dipersiapkan adalah bagaimana kita menghadapi semua
yang tak terhindari itu. Sudahlah kita berinvestasi untuk itu?
Okelah
mungkin Anda berpikir “ah, saya kan
sudah dapat perlindungan kesehatan dari tempat saya bekerja”. Tapi, tunggu
dulu, jangan lupa bahwa perlindungan kesehatan dari tempat Anda beraktivitas
biasanya fasilitas itu hanya dapat dimanfaatkan selama kita masih aktif bekerja
di perusahaan tersebut. Tapi bukankah masa depan pekerjaan kita selalu saja unpredictable. Tak bisa dijamin 100%
bahwa kita masih akan tetap bekerja di situ.Untuk mengantisipasi hal ini, maka
sebenarnya kita memerlukan perlindungan kesehatan tambahan bagi pribadi dan
keluarga tentunya. Bahkan boleh dikata justru inilah yang akan menjadi pegangan
utama kita selanjutnya sehubungan dengan perlindungan jiwa dan kesehatan.
Saya punya pengalaman yang sungguh tidak enak dan kurang elok. Selama belasan tahun tinggal di Amerika, saya mengabaikan betapa pentingnya untuk menanam investasi perlindungan jiwa dan kesehatan. Kenapa? Karena saya terlalu yakin akan vitalitas dan kesehatan saya yang selama lima tahun pertama di Amerika, tidak pernah sakit dan selalu bugar. Apalagi dengan udara yang masih less polution di sana. Pokoknya semuanya serba meninabobokan saya. Alasan lainnya adalah bahwa dalam pikiran saya, mengasuransikan jiwa dan kesehatan hanyalah pemborosan dan buang-buang uang. Sama sekali belum dibutuhkan.
Tapi semuanya berbalik 360 derajat. Apa yang saya abaikan telah membawa saya kepada penyesalan yang berkepanjangan. Tanpa pernah terbayangkan oleh pikiran sempit saya, akhirnya toh saya jatuh sakit juga. Parah. Bahkan teramat parah. Saya menderita maag sangat akut, sampai usus saya juga sudah mengeluarkan banyak darah, uric acid, dan batuk yang tak henti-hentinya. Pokoknya dokter mengharuskan saya istirahat total, berobat rutin, dan tidak boleh makan sembarangan (hanya boleh makan menu tertentu). Yang paling saya sesali adalah saya harus mengeluarkan uang begitu banyak karena telah mengabaikan pentingnya berinvestasi untuk perlindungan jiwa dan kesehatan. Tapi apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Terlambat. Orang Amerika bilang, “It is to late…” Pukulan itulah yang menyadarkan saya dari keterlenaan. Menyadarkan saya dari kebodohan dan ketakpedulian saya. Bahwa kesehatan yang kita miliki itu ternyata tidaklah abadi.
Buatlah Keputusan yang Tepat Sekarang Juga
Seorang pakar perencanaan keuangan asal Amerika bernama Ric Edelman mencatat secara jelas dalam bukunya yang berjudul The Truth about Money, bahwa sedikitnya ada empat masalah utama yang membuat orang gagal menciptakan kehidupan sejahtera sebagaimana yang mereka harapkan dan idam-idamkan, yaitu: Sikap suka menunda-nunda (procrastination), kebiasaan menghabiskan/ menghambur-hamburkan uang (spending habits), inflasi yang terus meningkat (inflation), dan pajak (taxes).
Untuk dua hal pertama yang disebutkan Edelman adalah lebih kepada masalah pribadi seseorang (internal) sedangkan yang dua terakhir adalah masalah eksternal yang tidak dapat kita atasi sendiri. Masalah internal tentu saja dapat diatasi dan bahkan harus diatasi secara pribadi. Sikap suka menunda-nunda perencanaan keuangan sangat jelas merupakan faktor utama tidak tercapainya kehidupan sejahtera di masa datang. Padahal hal tersebut dapat kita atasi sendiri. Tinggal bagaimana kita mengubah habit dan pandangan kita akan pentingnya berinvestasi, utamanya untuk jiwa dan kesehatan.
Mungkin Anda belum banyak mengetahui tentang program asuransi jiwa dan kesehatan? Silahkan intip dan pelajari di sini: www.bca.co.id. Bank BCA memiliki beberapa program unggulan, di antaranya adalah Anda dapat bertransaksi dengan mudah (kemudahan transaksi), kemudian mereka juga melakukan perencanaan finansial yang kesemuanya tentu untuk kepentingan dan kesuksesan dalam mengelola keuangan Anda sebagai nasabah. Ada juga program pendidikan bagi sang buah hati Anda, perlindungan jiwa dan kesehatan sebagai suatu bentuk investasi, serta program untuk mewujudkan hunian ideal. Dan so pasti semua itu akan sangat menguntungkan untuk masa kini dan masa depan Anda. Jika ingin mengetahui hal-hal berikut ini dapat Anda peroleh langsung di sana: Solusi perbankan, rencana masa depan, kemudahan transaksi, produk perbankan, layanan perbankan, kebebasan finansial
Karenanya, satu-satunya tindakan yang harus segera Anda ambil dan buat adalah merealisasikan keputusan untuk melakukan perencanaan keuangan keluarga yang menyeluruh. Dan karena jiwa serta kesehatan kita sangat berharga, bahkan tak ternilai dengan uang, jangan tunda lagi, berapapun usia Anda saat ini pergunakanlah kesempatan yang tersisa. Tidak akan ada ruginya untuk menginvestasikan uang demi memberi perlindungan atas jiwa dan kesehatan Anda. Karena satu hal yang pasti, menunda keputusan seputar investasi keuangan keluarga yang berhubungan dengan jiwa dan kesehatan harus dibayar mahal di masa yang akan datang. Jangan sampai terjadi penyesalan di kemudian hari. Jadi maukah Anda menginvestasikan uang Anda?