INTRODUCTION
Tulisan ini muncul
karena terinspirasi dari berbagai kejadian baik yang menimpa saya, teman saya,
atau orang-orang yang tidak saya kenal sekalipun. Kejadian yang terjadi entah
di kampung halaman saya, di kota besar – sebesar Jakarta- pun ketika melanglang
buana selama lebih dari sepuluh tahun ke negeri orang, tepatnya di Amerika
Serikat.
Seperti yang pernah,
dan bahkan mungkin masih kita pelajari sampai saat ini di sekolah-sekolah
maupun universitas-universitas (yang terkenal maupun tidak terkenal sama
sekali) bahwa belajar Bahasa Inggris memiliki metode-metode baku dan tentu saja
(katanya) you have to follow that rule in
order to become good English speaker. Itu perlu diakui ada benarnya. Walau
saya juga tidak akan sepenuhnya membenarkan semua metode-metode tersebut. Tidak
salah memang kita belajar English
secara konvensional (dan baku!), tapi apa
salahnya juga kalau kita belajar secara kreatif dan lepas dari metode-metode baku tersebut. Ketika
belanja di sebuah pusat perbelanjaan di Rahway
(sebuah desa di New Jersey Amerika) saya sempat diketawain para penjual di sana ketika membeli dan menawar sesuatu dengan memakai
bahasa buku dan bahasa baku.
Tentu saya harus menyesuaikan dengan memakai Inggris “pasar” dong yah, biar berbaur
dan terlihat “orang dalam” di pasar tersebut. J
Nah, apa jadinya
ketika saya hendak membeli satu liter bawang di pasar lalu kemudian saya pun
berucap “ Ibu Budi, adakah engkau menjual bawang? Sebab bahwasanya saya hendak
membelinya sebanyak satu liter, dan bolehkah engkau juga memberitahukan kepada
saya berapa harganya wahai Ibu Budi yang terhormat” Wk..wk..wk….jangan-jangan
sang penjual langsung kabur dikiranya saya ini gila. Atau ia merasa terganggu
karena harus melayani pembeli lainnya yang sepintas lalu terlihat lebih normal
dari saya, heeemmmm.
Hal-hal kecil dan
sepele seperti itu sering luput dari perhatian kita, dan bagi para English native speaker berlaku hukum
yang sama pula. Ada
kalanya kita harus berbicara sebagaimana adanya, sopan, halus, teratur, no grammatical error, with politness, dan sebagainya. Tapi di
sisi yang lain kita harus menyesuaikan dengan situasi dan lingkungan sekitar,
kita harus bersikap fleksibel dan bertindak adaptive. Kalau itu kita lakukan,
percayalah…niscaya kita bisa masuk dan diterima di semua ‘level’ atau kalangan
pergaulan dan strata masyarakat (society).
BAHASA INGGRIS UNTUK UMUM & PELAUT
NOTE: Untuk membeli buku ini silahkan hubungi Indie Publishing.
Website: www.Indie-Publishing.com
FB: indiepublishing |Twitter: @IndiPublishing
Email: admin@indie-publishing.com
Tlp.: 021-77880581 | PIN BB 29EB65ED
Penulis : Michael E. Sendow
Layout & Cover : Eka Pinsi Dintha
Diterbitkan pertama kali oleh : Indie Publishing.
Perum. Depok Maharaja Blok P14 No.4
Pancoran Mas, Depok - Jawa Barat.
Telp. 77880581
admin@indie-publishing.com
www.Indie-Publishing.com
Cetakan Pertama, Juli 2013
ISBN : 978-602-281-022-3
Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Bahasa Inggris Untuk Umum & Pelaut; Penyunting : -
Depok : Indie Publishing, 2013
xii + 105 hal; 14x21 cm
I. Judul, II. Michael E. Sendow
_________________________
Website: www.Indie-Publishing.com
FB: indiepublishing |Twitter: @IndiPublishing
Email: admin@indie-publishing.com
Tlp.: 021-77880581 | PIN BB 29EB65ED
Penulis : Michael E. Sendow
Layout & Cover : Eka Pinsi Dintha
Diterbitkan pertama kali oleh : Indie Publishing.
Perum. Depok Maharaja Blok P14 No.4
Pancoran Mas, Depok - Jawa Barat.
Telp. 77880581
admin@indie-publishing.com
www.Indie-Publishing.com
Cetakan Pertama, Juli 2013
ISBN : 978-602-281-022-3
Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Bahasa Inggris Untuk Umum & Pelaut; Penyunting : -
Depok : Indie Publishing, 2013
xii + 105 hal; 14x21 cm
I. Judul, II. Michael E. Sendow
_________________________
Dalam mempelajari bahasa Inggris sudah sangat sering kita mendengar bahwa untuk belajar bahasa Inggris kita harus berbicara (speaking) sesering mungkin. Akan tetapi ada permasalahan yang menyeruak muncul. Apa lagi itu haa? Masalah yang akan muncul adalah apabila kita mendapatkan input-input English yang keliru dari sekitar kita. Atau orang menyebutnya sebagai bad sufficient inputs of English, atau bahkan lebih gawat lagi kalau ternyata tidak ada input sama sekali yang kita terima.
Lantas apa yang akan terjadi kemudian? Bila Anda tidak memiliki masukan-masukan yang ‘layak’ mengenai kata-kata bahasa Inggris, maka otomatis kalimat-kalimat yang hendak Anda bangun pun akan menjadi keliru dan tak karu-karuan. Lebih parah lagi, jika kemudian kalimat-kalimat keliru yang sudah Anda bentuk itu tidak ada yang mengoreksinya, alhasil Anda akan menganggapnya sebagai sesuatu yang benar, tak perlu diperbaiki lagi. Nah selanjutnya sudah jelas, bahwa Anda akan berpikir bahwa kalimat-kalimat yang sudah dihasilkan adalah benar, dan akhirnya pikiran Anda akan dipenuhi dengan kalimat-kalimat bahasa Inggris yang salah.
So, if you want to practice talking in English, you “must” make sure that the people around you will be in a position to correct you as soon as you make the mistake. You got that, mates? If you want to practice speaking in English, you have to speak English correctly. If you speak incorrectly you “must know” that you have spoken incorrectly.
Sayangnya kebanyakan kita memang belajar bahasa Inggris di lingkungan yang bukan penutur asli bahasa Inggris, bahkan kebanyakan adalah mereka-mereka yang tidak mengerti satu kata apapun dalam bahasa Inggris. Yah, mau bilang apa lagi? You have to find a way, bro! Kalau memang masih susah menemukan lingkungan yang sesuai, maka Anda bolehlah perbanyak mendapatkan input dari acara-acara bahasa Inggris di televise, radio, baca koran dan majalah serta buku berbahasa Inggris, serta perbanyaklah berteman dengan orang-orang bule (native speaker) di luar sana melalui FB kek, Twitter kek, LinkedIn, atau jejaring sosial apapun.
Waktu Anda masih bayi sekalipun, bukankah Anda sudah belajar berbahasa dengan mendengar apa yang terjadi di sekitarmu pun ketika mendengar mommy and daddy berbicara? Begitulah faktanya, bahwa kita sebenarnya belajar mengucap dari apa yang kita lihat dan dengar, lebih tepatnya kita mengadaptasi dan mengadopsi apa yang terjadi di sekitar kita. Yup, exactly! Itu betul sekali: Learning is done by imitation! Semakin banyak input yang kita terima, maka akan semakin banyak kalimat yang tersedia untuk diadopsi dan diimitasikan oleh otak kita. Anda percaya tidak? Tentu harus percaya dong ya? Kalau tidak? Cobalah Anda praktekkan, pasti hasilnya sama. Anda pergi tinggal sendirian di tengah hutan Amazone atau hutan Kalimantan, sekali lagi sendirian, maka lihatlah saudara-saudaraku, mana bisa Anda akan mendapatkan input tentang correct English dibanding dengan ketika Anda tinggal di ‘hutan Newyork’ yang penuh manusia-manusia yang berbahasa Inggris.
Makanya sekali lagi guys, saya hanya ingin kembali mengulang dan mengatakan bahwasanya cara terbaik menjadi fluent dalam berbahasa Inggris adalah ketika Anda speak up the words, the whole sentences rather than be so silent! Well, that’s the way it is friends. Tapi hal lain yang teramat penting untuk tidak diabaikan setelahnya adalah memperoleh INPUT yang tepat pula. That’s all.
Ingat kutipan ini “You must try to get ‘as much as possible’ input of correct English. The more input you get the more sentences you will be able to form correctly. The more sentences you can form correctly the more your confidence of speaking English will increase and the more you will learn!” Paham? Mudah-mudahan!
***
“Lingkungan yang keliru akan
mengajarkan kita hal-hal yang keliru pula”---Michael Sendow.
Aduh,
Saya Sakit Apa sih?
Pernah suatu ketika teman saya terkena serangan penyakit yang untuk orang
Manado disebut sebagai ’mata pete’.
Penyakit yang sering menyerang orang pada usia apapun. Mata sang penderita
menjadi berwarna merah jambu dar berair. Lengket. Kadang susah dibuka. Penyakit
yang dalam bahasa umumnya dikenal dengan sebutan mata merah itu bahasa
Inggrisnya ternyata disebut sebagai pink-eye.
Ada lagi penyakit unik yang sering menyerang kulit kita. Ia dikenal dengan
sebutan panu. Kalau ia menginap di
punggung kita, maka sudah pasti di permukaan kulit kita akan terlihat
bintik-bintik putih yang menyebar di sebagian pun di seantero kulit. Lalu apa
kira-kira nama penyakit ini dalam bahasa Inggris? Mau tahu? Bener-bener mau
tahu toh…sini saya bisikin, nama penyakit itu kalau di Amerika sering disebut
dengan ringworm. Udah tahu sekarang kan? Mandi yang bersih, dan jangan
mandi sewaktu badan lagi berkeringat untuk mencegah penyakit ini. Hehehe supaya
lebih maknyus tentu saja Anda harus berkonsultasi dengan dokter di sekitar
Anda, bukan ke saya, saya kan hanya menulis mengenai bahasanya.
Waktu saya masih berada di Sekolah Menengah Pertama (SMP) pernah dihinggapi
jenis penyakit yang bikin saya malu minta ampun. Penyakit yang oleh sebagian
orang dikenal dengan sebutan cacar air,
ada pula sebagian daerah yang menyebutnya sebagai ’luti air’. Nah, penyakit yang satu ini sering menjangkiti
anak-anak dna katanya setiap mereka yang sudah terjangkiti tidak akan lagi
menderita untuk kali kedua. Tapi tahukah Anda apa nama penyakit ini dalam
bahasa Inggris? Yup! Seratus untuk Anda-anda yang menjawab dengar benar, jawabannya
tidak lain tidak bukan chicken-pox.
Lalu ada pula
penyakit yang menyebabkan gusi berdarah, yang kata sebagian orang bahwa
penyakit itu sering menyerang orang-orang tua, tapi tunggu dulu, ternyata
penyakit itu juga dapat dialami olah anak-anak dan remaja, ponakan saya saja
pernah mengalaminya. Lalu sebuah pertanyaan lagi menyeruak untuk sesegera
mungkin dijawab oleh anda, apa sih nama penyakit ini dalam bahasa Inggris?
Penyakit yang sering membuat mulut seseorang tidak nyaman dan ketika buang ludah
ada darah yang ikut keluar? Namanya so pasti adalah Gum Disease. Entah kenapa
mereka menyebutnya demikian, tapi tentu saja pasti ada alasannya kenapa
demikian adanya sebutan tersebut. Oke? Ya okelah…kita lanjutkan saja.
Penyakit berikut ini
saya alami sendiri semasa di Amerika. Nah, sakit tidak suka dan takutnya saya
memelihara penyakit, terpaksalah saya harus memeriksakan diri ke dokter. Tapi
waktu ditanyai sakit apa, saya yang kebetulan belum begitu paham penyakit apa
yang saya derita hanya melongo ketika ditanyai. Aduh, saya sakit apa sih ini? Jangankan bahasa Inggrisnya
bahasa Indonesianya saja saya masih bingung apa namanya. Itu lho, sakit yang
menyebabkan antara jari-jari kaki kita seperti luka-luka, perih, dan berdarah.
Gatal untuk digaruk tapi juga perih sangat. Nanti setelah saya konsultasi
dengan dokter baru saya tahu bahwa saya lagi kena athlete's foot disease. Bukan
kaki saya menjadi seperti kaki atlit olahraga ya! Hahaha…tapi penyakit ini
disebabkan oleh semacam fungus yang
menginfeksi kaki saya. Nama penyakit ini juga dikenal dengan bahasa yang lucu
yaitu tinea pedis, kalau kita di Indonesia
mungkin menyebutnya sebagai kutu air? Oalah….air juga ada kutunya yah?
***
“Takut bertanya sesat di
Jalan, demikianlah orang bijak bersabda. Takut menjawab menghantar kepada
kebinasaan, demikian saya menimpali”-------Michael Sendow.
Mau Belajar Bahasa Inggris,
Harus Bagaimana?
Anda tidak perlu dan tidak harus ke
mana-mana jikalau mau belajar bahasa Inggris. Ya! Tidaklah menjadi soal kalau
sekiranya Anda punya banyak duit dan bercita-cita mau belajar bahasa Inggris
langsung di negeri yang English Speaking
Country, sebut saja America, United Kingdom, New Zealand, Australia,
Canada, dan lain sebagainya. Lalu bagaimana dengan Anda yang tidak memiliki
dana? Stop mimpi di siang bolong deh. Belajar
saja dari negeri tercinta ini, kenapa emang?
Nggak usahlah repot-repot pengen ke luar negeri. You don't have to go anywhere to become a
fluent English speaker, boys and girls! Anda-anda sekalian hanya
butuh melingkupi diri kalian dengan English.
Yup, hanya itu. Sekali lagi, lingkupi diri Anda, keseharian Anda, kehidupan
Anda dengan yang namanya English. This
is it.
Emangnya
bisa? Ya bisalah, sobat. Bagaimana caranya? Begini. Anda mulailah membuat rule alias peraturan di antara sesama
teman, keluarga, atau bahkan sama pacar bahwa ada hari-hari tertentu yang
sepanjang harinya kalian hanya boleh berkomunikasi dengan memakai bahasa
Inggris, tidak boleh tidak, seberat apapun harus dijalani githu lho. Selain itu
pergunakan teknologi sekitarmu sebagai sarana dan alat untuk belajar, misalnya
laptop, ipad, Black Berry, bahkan kalau perlu setel lah siaran-siaran berbahasa
Inggris, nonton film-film berbahasa Inggris. Percaya atau tidak Anda akan
melihat sendiri improvement yang
berarti atas kemampuan Anda berbahasa Inggris. Telaten dan serius sudah
harus tentunya menjadi harga mati. Masak sih? Ya iyalah itu sudah harga mati,
titik. Sekali lagi titik! Tanpa itu, nggak
usah refot-refot belajar bahasa
Inggris, belajar saja sana bahasa isyarat, jauh lebih gampang barangkali ya? He
he he…
Mungkin Anda bertanya, masihkah ada cara lain untuk belajarnya? Oh tenang saja, tentu saja ada. Tapi bukan berarti dengan demikian Anda boleh mengabaikan apa yang tertulis dan termaktub di atas sana. Sama sekali tidak. Semua cara adalah saling melengkapi (mengikuti hukum dilengkapi dan melengkapi---hukum ciptaan saya sih kalau yang ini). Nah, cara yang lain adalah dengan belajar lebih keras lagi tentang phrases. Aduh, makanan apa pula yang kau sebutkan itu sobat, mungkin demikianlah Anda ngedumel dalam hati, isn’t it?
Ada begitu banyak mereka yang baru belajar bahasa Inggris membuat sebuah kalimat dengan mencantumkan begitu banyak kata (Anda akan ternganga-nganga melihat betapa banyak kata yang mereka ketahui), tapi ujung-ujungnya mereka tak sanggup membuat sebuah kalimat yang bagus dan baik. Mereka mengetahui banyak kata dalam bahasa Inggris, tapi kurang mampu membuat sebuah kalimat yang bagus dan baik (baca: proper). Anda mau tahu kenapa? Karena mereka tidak belajar tentang phrases. That’s all. Coba tengoklah anak-anak kecil yang lagi belajar bicara, mereka tidak hanya belajar mengenal kata demi kata, tapi mereka juga belajar menyusunnya menjadi suatu kalimat yang baik dan benar, “mama adek hausssss…minta minumnya dong, sedikit aja mamaaaa…”, yah seperti itulah ponakan saya tempo hari ketika meminta minum ke mamanya.
Ingat baik-baik pendapat ini: “If you know 1000 words, you might not be able to say one correct sentence. But if you know 1 phrase, you can make hundreds of correct sentences. If you know 100 phrases, you will be surprised at how many correct sentences you will be able to say. Finally, when you know only a 1000 phrases, you will be almost a fluent English speaker.” Anda percaya? Saya sih sangat percaya itu. Mudah-mudahan Anda juga deh.
Kita memang harus akui bahwa bahasa Inggris adalah
bahasa paling common di seantero
jagad raya ini (terkecuali ada alien dari planet lain yang datang mengajar
bahasa mereka dan pada akhirnya menjadi bahasa semua umat manusia.) Dan
saudara-saudara sekalian, oleh karenanya maka sudah barang tentu bahasa Inggris
akan menjadi sangat krusial bagi kita untuk mengetahui seberapa jauh dan
seberapa berkembang bahasa Inggris kita. Kita juga harus memastikan bahwa kita
sendiri tahu langkah-langkah mengembangkan kemampuan kita dalam berbahasa
Inggris. Masalahnya, tidak semua pelajaran pengembangan berbahasa Inggris dapat
diperoleh dari ruang kelas, atau dengan kata lain kita tidak bisa menjadi fluent dalam berbahasa inggris hanya
dengan karena kita pergi ke sekolah yang mengajarkan English. Is not that simple my friends!
Tentu contoh-contoh yang sudah saya paparkan di atas
sedikitnya bolehlah membantu membuka cakrawala berpikir Anda tentang bagaimana
mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris Anda. Sebagai tambahan, seperti yang
sudah pernah saya tulis berkali-kali adalah juga tentunya dengan banyak
membaca, serta banyak menulis.
Read Books (jangan
cuman beli lalu simpan di lemari), jelas-jelas
ini adalah sarana dan alat yang begitu mudah bagi Anda, tidak mengerti yang
dibaca? Kembali buka kamus, dan seterusnya. Dengan banyak membaca Anda akan semakin
mengetahui banyak hal menyangkut bahasa Inggris. Anda juga akan melihat banyak
contoh bagaimana para penulis itu membuat dan menempatkan kalimat-kalimat
mereka menjadi enak dibaca. Seperti tulisan saya ini barangkali? He he he...nggak segitunya lagi, becanda doang.
Banyak menulis juga so pasti akan sangat membantu Anda. Writing
must be a good learning process.
Menulislah yang gampang-gampang dulu, misalnya surat cinta ke sang pacar, toh kalau
sekalipun banyak salahnya hanya akan diketawain pacar Anda bukan khalayak ramai
(itupun kalau ia paham tentang English),
lalu mulailah menulis yang lebih serius misalnya membuat laporan, catatan
harian, dan sebagainya.
Setelah itu semua,
maka tidaklah mengapa kalau Anda akhirnya berniat menulis artikel dalam bahasa
Inggris, jurnal, dan tulisan ilmiah lainnya, malah sangat disarankan. Pokoknya
semuanya pasti akan membuat Anda semakin fluent
dan perkembangan signifikan akan Anda nikmati. After all, you’ll be surprised
with your ability speaking English.
How else would you know how good or bad your
work is unless you show it to others?
***
"What makes me happy is rewriting. . . .
It's like cleaning house, getting rid of all the junk, getting things in the
right order, tightening things up. I like the process of making writing
neat." (Ellen Goodman)
“Cintailah pendengaranmu, hargailah matamu,
tapi pergunakanlah mulutmu. Apa gunanya engkau mendengar sejuta kata tapi
mulutmu bungkam seribu bahasa?”---Michael Sendow.
“Wow, Thanks
God”?
Sering benar kita menggunakan ungkapan-ungkapan ekspresi dalam bahasa
Inggris. Bahkan tidak jarang banyak anak-anak muda dengan pede (percaya diri)
yang sangat tinggi saling berbalas-balasan dengan menggunakan Bahasa Inggris.
Apakah semuanya itu salah? Tentu tidak. Tapi mari kita sedikit maju lebih jauh
lagi untuk melihat berbagai keganjilan dan kekeliruan yang terjadi.
Ada teman saya, saking gembiranya dikasih naik gaji lumayan gede sama
bossnya, teriak kayak orang kesurupan “Oh
yeah…Thanks God!”. Jadi rupa-rupanya ia mau mengganti ungkapan ‘syukurlah’
dengan memakai Bahasa Inggris. English bo!
English coy!. Nah, tapi coba Anda
tebak di mana letak kesalahan ungkapan teman saya tadi? Apa…? Seratus....! Anda
ternyata lebih jeli dari teman saya itu. Jadi penggunaan “Thanks God” tersebut kurang tepat. Harusnya ekspresi rasa syukur
tersebut harus berbunyi “Thank God”
tanpa memakai huruf “S”. Sebab dengan menempatkan huruf S, ungkapan tersebut
akan jadi berubah makna dan arti. Sama saja dengan ketika kita mau mengatakan “Thank You” dan bukannya “Thanks You”. Betul tidak? Ya iyalah pasti betul!
Lain lagi kisah teman semasa kuliah satu ini. Sebut saja namanya Tole.
Setiap kali saya meminjaminya sesuatu selalu saja ia berujar “thank you Mike”. Bagus. Sudah betul.
Tapi tak jarang ketika lagi berkoar-koar
dalam rangka meminjam sesuatu ke saya (dan belum saya penuhi) ia pun nyeletuk
“…aku tunggu ya buddy, thanks before, okay”. Nah lho? Apa
maksudnya itu? Kalimat yang ia ucapkan dalam Bahasa Inggris itu akhirnya
menjadi kalimat menggantung. Thanks
before what? Karena kata ‘before’ tersebut adalah preposisi atau sebuah
kata depan yang harus diikuti dengan kata lainnya. Misalnya saja before eat, before sleep, before noon, dan seabrek-abrek contoh
lainnya. Kalau yang ia maksudkan adalah untuk mengucapkan “terima kasih
sebelumnya” maka sangat tidak tepat memakai kalimat “thanks before”, yang lebih cocok dan pas tentu saja dengan memakai
ungkapan “thanks in advance”. Atau
kalau di Amerika pada umumnya kawan-kawan saya lebih sering menggunakan “thanks anyway”.
Sekali lagi saya ingin bertanya, Anda setuju tidak? Kalau iya, bagus
sekali. Tapi tunggu dulu jangan kabur duluan, jawab dulu pertanyaan berikut
ini. Bagaimana dengan peletakan preposition pada beberapa kalimat berikut ini,
dibolehkan, wajar, masuk akal atau tidak? What are you talking about? Atau How much you going to pay me start with?
Atau juga pada kalimat the book has not been paid for.
Gimana? Aah…nanti tanyakan saja kepada guru-guru atau mantan guru Bahasa
Inggris senior di sekolah dan kampus kalian. Psssst…kalau bagi saya semua kalimat itu benar
dan masuk akal. Hanyalah guru-guru ketinggalan jaman yang akan mengatakan
bahwka kalimat-kalimat tersebut keliru.
Kemudian ada juga ekspresi dalam English yang
kira-kira padanannya dalam Bahasa Indonesia sama dengan “Halah, cuma segitu aja
elonya udah pada repot kayak mau kiamat aja!” Hehehehe ini ekspresi orang yang cuek
bebek alias nggak mau ambil pusing. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai “What a big deal!” Kalimat tersebut adalah sebuah pernyataan
bahwa sesuatu tersebut tidak seserius yang beredar luas, atau tidak seserius
yang digembar-gemborkan githu lho…Ada juga istilah lain yang
hampir sama dengan itu yaitu “It
could’ve been worse.”
Sewaktu di Amerika
teman-teman saya yang rada-rada sableng juga sering sekali nggak pedulian,
masa bodoh banget githu. Nah, apa ungkapan ekspresi mereka menyatakan
kemasabodohan mereka tersebut? Cukup dengan mengatakan “Who cares..!”
Bahasa Inggris dikenal dengan banyaknya kata-kata yang pengucapannya hampir sama, tapi artinya sangat jauh berbeda. Gunakan daftar kata yang seringkali diucapkan dengan salah berikut ini untuk menghindari kesalah-pahaman! Ada banyak contoh, tapi untuk lebih gampanya saya kasih saja satu contoh kecil. Berhati-hatilah sekiranya Anda ingin memasukkan kata-kata ini ke dalam ungkapan ekspresi Anda. Apa itu? Ini nih...Quite / Quiet / Quit: Ketiga kata ini sebenarnya tidak sesulit yang terlihat! Perhatikan saja bunyi vokalnya. Quite bisa berarti 'sangat', 'benar-benar'. Contoh “I’m quite understand” Nah, kata Quiet lain lagi, itu artinya bisa 'sunyi'. Misalnya saja, It is so quiet down here. Lalu bagaimana dengan kata Quit? Ya tentu saja lain lagi dong…kok pake nanya segala sih! Itu kan artinya berhenti, keluar, atau juga menyerah. Mau contoh lagi? Ah sudahlah, buat saja contohnya sendiri ya biar jadi lebih mahir.
***
“Kemampuan datang dari kebiasaan, kebiasaan muncul
dari kerelaan untuk mengatakan pada diri sendiri, saya belum sempurna karenanya
saya perlu belajar lagi.”----- Michael Sendow
Is Your
English Perfect Enough?
“Melakukan kekeliruan itu manusiawi.”
“Menunjukkan kepada seseorang
bahwa ia keliru adalah hal biasa, namun menyadarkannya akan kebenaran itu
adalah luar biasa.”---John Locke.
Ketika pertama kali menginjakkan kaki saya di Amerika, saya benar-benar
terhenyak dan tersadar. Ternyata apa yang selama ini saya kuasai dan yang saya
yakini yaitu bahwa kemampuan berbahasa Inggris saya sudah lebih dari cukup,
paling tidak di atas rata-rata. Excellent
dan mendekati ‘perfect’, ternyata nothing.
Semakin saya merasa bahwa saya mengerti dan tahu banyak, semakin sadar saya
bahwa lebih banyak yang saya tidak (belum) tahu dan paham.
Pertanyaan pertama yang pernah diajukan teman saya orang Amerika adalah:
“Coba kamu sebutkan kalimat pendek dalam Bahasa Inggris yang di dalamnya
terkandung semua abjad, A—Z.” Jelas saya bingung. Tak bisa dan tak siap
ditodong seperti itu. Tiga hari berlalu, belum sanggup saya membuat kalimat
pendek berisi semua abjad. Ia pun memberi tahu saya satu contoh sederhana yang
di dalamnya terkandung semua abjad misalnya “A quick brown fox jumps over the lazy dog.”
Seekor musang cokelat yang gesit melompat di atas anjing yang malas.
Pengertian, penguasaan dan pendalaman kita akan suatu bahasa ternyata
sangat penting. Penting bagi pengucap maupun pendengar. Bahkan orang Amerika
sendiri banyak yang tidak mengetahui istilah-istilah dalam Bahasa Inggris. Ada
kata-kata yang mungkin bagi kita sederhana tapi belum sekali pun pernah mereka
dengar. Misalnya teman white people
saya yang bingung mengartikan atau memahami kata Coup, Xenophobia
dan Wormwood.
Adakah yang tahu kata apa yang paling panjang dalam bahasa Inggris? Nah, di
bawah ini adalah beberapa kata yang menurut catatan masih merupakan kata
terpanjang yang pernah ada sampai saat ini. Honorificabilititudinity, yang ditemukan dalam “Love’s Labor Lost” karya William Shakespeare, babak 5 adegan 1,
baris ke-44. Dokter Benson diakui jasanya karena menemukan antidisestablishmentarianism.
Pada tulisan kimia maka kita menemukan kata ini Paraoxymentamethoxyallylbenzene. Kata
tersebut mengandung 31 huruf!
Mari kita melihat dan terbang sedikit ke kampung halaman saya Manado. Di
tempat saya dibesarkan itu ternyata banyak juga kata-kata atau ucapan-ucapan
yang paradoksal dan tentu saja menjebak serta membingungkan dalam
mengartikannya. Kalau di Minahasa dan Manado ada istilah “Kong kacili jo” artinya,
Besar sekali atau gede banget atau sangat besar. “Kong gagah jo” artinya,
jelek sekali. “Kong pende jo” artinya, panjang sekali. “Kong sadiki jo” artinya,
banyak sekali/sangat banyak. Itu adalah ungkapan-ungkapan paradoksal. Kalau di
Amerika ada ungkapan sejenis itu, misalnya mereka mengatakan “bagus” tapi sebenarnya lawan dari kata
itulah yang hendak mereka sampaikan. Maksud tersirat dari ungkapan mereka jelas
terdengar lewat intonasi dan atau artikulasi pengucapannya. Ini banyak dijumpai seandainya misalnya Anda
berbicara kasar atau kotor terhadap seseorang, lalu ada yang mengomentari Anda
seperti ini “Nice!” itu artinya justru sebaliknya. Ia lagi menyindir Anda.
Atau suatu ketika Anda berbuat kesalahan lalu boss Anda mengatakan “How
Wonderful!” Jangan langsung tersenyum bangga dan puas, karena itu
artinya ia sementara menyindir Anda, atau menegur dengan keras, dengar tekanan
suaranya, pastilah mengandung intimidasi berupa teguran! Atau ketika ia berseru
dengan lantangnya “Great!” pada saat kopi hitam Anda tuang ke kemeja putihnya.
Hati-hati, “great”nya boss Anda
kemungkinan berujung pada termination, bukannya
lagi memuji. Saya pernah mendengar karyawan yang dipecat mengucapkan “Thank
You” Tapi lafal dan intonasi serta artikulasi pengucapannya langsung di
pahami sang Boss. Ia mengerti bahwa anak buahnya sementara mengucapkan “F***
You”. Atasannya itu pun berkata “Hey,
it sounds like you f*** me up ha?”
Kalau di Jawa konon
apabila dalam kereta api yang penuh jejal penumpang, lalu ada penumpang yang
lagi duduk di lantai. Namun tanpa sengaja tiba-tiba ada kaki penumpang lain
yang kebetulan lewat dan mengenai wajah yang lagi duduk tersebut. Apa yang
dilakukan oleh orang yang mulutnya kena sepatu itu? Bukannya berdiri dan
berteriak “Hei! Mata elo kemana sih?” Tapi menurut cerita ia cuma ngedumel sendiri, “E, lha kok sial banget. Dalan
sambel kok dadi tumpakan sikil.” Biasanya jadi jalan sambel kok
sekarang jadi pijakan kaki. Kalau di Amerika lain, apalagi kalau lagi di daerah
Bronx dan Brooklyn, yang ada justru wajah orang yang nginjak itu babak-belur sembari menerima kalimat “Yo’re
F****** A** H***!” Di New York telinga saya sampai bosan mendengar
kata-kata makian seperti itu. Usia belasan tahun pun fasih lidahnya mengucapkan
segala macam jenis makian. Yang bagi kita tabu, bagi mereka lumrah dan biasa.
Yang bagi kita terlalu kasar, bagi mereka masih halus. Memang karakter budaya
turut membentuk cara kita berbicara dan berbahasa. Tak kelirulah kata-kata saya
berikut ini: Bahasamu adalah cerminan
dirimu dan hatimu. Mulutmu adalah
cerminan karaktermu.
Sekarang mari kita menerobos lebih dalam melihat berbagai keunikan dan
“keliru”nya bahasa tersebut. Ketika orang Amerika menyebut Blind Worm itu bukan
menunjukkan pada cacing yang buta, atau ada hubungannya dengan kebutaan, tapi
artinya adalah seekor cicak dengan dua mata yang menonjol. Atau Glass
Snake, itu juga bukan ular yang terbuat dari kaca tapi merupakan seekor
jenis lain dari cicak. Lalu apakah jenis binatang bernama Prairie Dog itu? Apakah
seekor anjing? Ternyata bukan. Itu adalah binatang pengerat. Bagaimana dengan Titmouse?
Ooh, jangan bilang kalau itu tikus, sebab binatang tersebut adalah burung
kecil. Anda pernah dengar Lady Bird? Binatang itu bukanlah
burung melainkan kumbang. Cuttle Fish juga bukan ikan tapi gurita.
Flying
Fox bukan musang yang bisa terbang, ia sesungguhnya adalah kelelawar
besar.
Suatu hari saya pernah ditawarin Beef Tea lewat HP oleh seorang
teman, saya pikir-pikir kok belum pernah rasanya saya mencicipi teh dari sapi
atau teh rasa daging sapi? Ooh ternyata kembali keliru, maksudnya Beef Tea adalah ekstrak daging sapi.
Bukan teh manis rasa sapi!
Kalau Anda kebetulan belanja di berbagai toko atau supermarket di New York dan New Jersey seperti Shoprite, Wallmart, Target, Macy’s, Wallgreens, Pathmark, Home Depot,
dan masih banyak lagi, jangan bingung kalau Anda melihat beberapa item seperti ini: Kid Gloves, itu bukan
berarti sarung tangannya lagi beranak atau mempunyai anak. Kid Gloves adalah sarung tangan yang terbuat dari kulit anak domba.
Ada juga barang yang dijual bernama Panama Pat, ternyata topi itu bukan
dibuat di Panama melainkan di Ekuador. French Beans? Bukan dari Perancis
tapi dari India. Pickaxe bukan kapak melainkan beliung. Camel Hair Brush ternyata
tidak terbuat dari rambut onta tapi dari rambut tupai. Coffee Berry bukanlah
buah Berry tapi suatu bibit tanaman. Steel Yard bukanlah halaman dan
bukan juga baja melainkan sebuah regulator atau timbangan
Cara dan kemampuan
kita menangkap dan memahami suatu bahasa akan menentukan langkah berikut, atau
apa yang akan terjadi berikutnya. Dalam suatu meeting, atasan saya pernah mengatakan “How many percent of scrap is
our goal?” Ada seorang kawan dari Afrika mengartikannya
salah, ia mendengar kalimat itu sebagai “How
many percent of crap is our gold?” Lucu dan menggeletik.
Kalimat itu menjadi tidak masuk akal, tapi ia memang mengira kalimat itu
berbunyi demikian. Sampai keringetan kawan saya dipelototin big boss.
Seperi juga kisah
nyata di tahun 1851, ketika kudeta Napoleon III, salah seorang ajudannya
melaporkan bahwa orang banyak sedang menyerang. Nah, sang Pengawal Kerajaan,
Count de St. Arnauld, yang baru saja terserang batuk dan mengalami batuk-batuk
berseru “ma sacree toux!” artinya batuk
sialan!. Rupa-rupanya sang ajudan keliru menangkapnya sebagai “massacrez
tous” artinya bantai semua
orang! Maka diberikanlah perintah untuk menembak hingga ribuan nyawa pun
melayang. Memahami betul dan memaknai secara benar suatu bahasa ternyata sangat
penting. Lebih baik untuk tidak cepat-cepat merespon sesuatu yang kita belum
pahami atau mengerti benar.
Mengakhiri tulisan ini, saya paling doyan makan di berbagai restoran yang
ada di state. Banyak jenis dan
ragamnya. Saya sudah pernah mencoba restoran dari banyak negara. Korea,
Vietnam, China, Perancis, Thailand, Malaysia, Jepang, Italy, Meksiko, Pakistan,
India, Indonesia dan banyak lagi. Semuanya berbeda. Tapi mereka semua memiliki
satu kesamaan. Setiap habis makan kita harus memberikan TIP. Beda dengan di Indonesia. Di New York (Amerika) TIP adalah keharusan.
Anda makan tidak memberi TIP siap-siap untuk diteriakin. Bahkan ada restoran
yang sudah menentukan berapa yang harus Anda berikan. Tapi saya ragu para
pelayan rumah-rumah makan tersebut mengerti benar apa artinya TIP. Saya pernah
bilang, kalian jangan hanya mau enaknya doang
nerima TIP tapi pelayanan nggak
becus. Di salah satu rumah makan Vietnam, saya memesan air putih, sampai
makanan sudah mau habis tapi air putihnya tidak datang-datang, padahal rumah
makannya waktu itu lagi sepi banget (jadi tidak ada alasan untuk memberi alasan
lagi sibuk!). Mungkin mereka belum tahu bahwa TIP ternyata berasal dari
singkatan To Insure Promptness. (Untuk memastikan pelayanan yang segera).
Bukannya kita sudah ngasih TIP, eeh
besoknya pelayanan tambah jelek dan lamban!
***
“Masalah sebagian besar orang bukanlah ketidaktahuan
mereka, melainkan kecenderungan mereka untuk mengetahui demikian banyak hal
yang tidak benar.”-Josh Billings.
“Rasa ingin tahu adalah permulaan menuju
penyempurnaan memusnahkan ketidaktahuan. Gagal menghargai rasa ingin tahu, sama
artinya dengan menutup pintu terhadap pengetahuan yang sudah di depan mata”---
Michael Sendow.
Anda Suka Makanan Bernama
“American Slang”?
Kalau jawabannya “Ya” maka simak dan telusuri lebih lanjut tulisan ini.
Apabila kebetulan Anda lagi berjalan-jalan ria entah untuk tujuan apapun di
daerah Brooklyn dan Bronx, tempat masa remajanya Mike Tyson, berhati-hatilah
dengan cara mereka berbicara. Banyak yang aneh bin ajaib bahkan untuk para
penutur bahasa Inggris sekalipun. Keragaman orang-orang yang tinggal di daerah
Brooklyn semakin “mempercantik” khasanah berbahasa Inggris di sana.
Misalnya suatu ketika Anda mendengar kata “Wallear” (Wah LEE ah) artinya ternyata adalah ketika ketika
memiliki sesuatu yang tidak bisa dikontrol. Biasa juga disebut sebagai “woo-lee”.
Kemudian ada kata menarik lainnya “Chips”.
Itu ternyata bukanlah snack, tidak
juga tentang polisi yang selalu memakai motor dalam tugas-tugar mereka. Seperti
yang pernah diperankan oleh si Erick.E. dalam film serial CHIPS. Orang Brooklyn
mengenal Chips sebagai You break it, you
bought it. Anda rusaki itu, Anda harus bayar itu. Contoh dalam kalimat: “Hey Mike, can I borrow your laptop?” “Sure,
but chips!”
Kalau Anda diteriaki dengan kalimat “Duh-ta-duh”, jangan
langsung mengira bahwa itu adalah sapaan akrab. Unik dan asyik kedengarannya
memang. Tapi artinya sesungguhnya bikin naik darah. “Duh-ta-duh” adalah arti
lain dari an idiot. Jadi kalau
orang Brooklyn memakai phrase itu, artinya merekai lagi mengata-ngatai Anda sebagai orang
idiot.
Kata menarik lainnya adalah “Skel”. Kata ini tidak bakalan kita temui arti sesungguhnya dalam kamus manapun. Ini adalah kata slengean yang sering dipakai oleh polisi NY (NYPD) yang betugas di Brooklyn. Pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1960, dan dipakai secara umum pada tahun tahun 80-an. Skel berarti sebutan untuk a junkie, street-person atau orang-orang yang lowlife. Anak jalanan dan para gelandangan termasuk di dalamnya.
Kata menarik lainnya adalah “Skel”. Kata ini tidak bakalan kita temui arti sesungguhnya dalam kamus manapun. Ini adalah kata slengean yang sering dipakai oleh polisi NY (NYPD) yang betugas di Brooklyn. Pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1960, dan dipakai secara umum pada tahun tahun 80-an. Skel berarti sebutan untuk a junkie, street-person atau orang-orang yang lowlife. Anak jalanan dan para gelandangan termasuk di dalamnya.
Kemudian di suatu hari Anda kebetulan belanja di
sebuah toko di Brooklyn. Lalu ada penjual di toko kecil itu menyapa Anda dengan
sebutan “boss” atau bahkan lebih asyik lagi dengan “big boss”,
jangan heran. Itu adalah sebutan yang lazim bagi pembeli yang tidak dikenal
atau tidak diketahui namanya. Itu adalah sapaan yang bernuansa positif dan
bersahabat. Justru kalau mereka memanggil Anda dengan sebutan “pal” atau
“buddy” yang artinya kawan atau sobat, berhati-hatilah, karena mereka
sering menggunaannya dengan sarcastic
overtones. Cenderung berkonotasi negatif dan tidak bersahabat. Nah, kalau
Anda sudah dipanggil dengan sebutan “Chief”, alamatnya Anda dalam bahaya
besar. Mungkin sekali mereka akan cari gara-gara dengan Anda yang belum mereka
kenal. Berusahalah menghindar percakapan lebih lanjut sebisa mungkin.
“Weasel Deal”? Makanan apa pula itu. Orang
Brooklyn seperti kebanyakan kita sangat suka belanja barang murah. Tapi ada
yang sangat keterlaluan, contohnya senang sekali dengan barang-barang yang
sudah sangat bekas bahkan untuk radio butut yang barusan jatuh dari truk pun
diembat bagaikan mendapatkan sebongkah mutiara, atau berusaha untuk mendapatkan
discount dari sebuah kabel butut yang
bahkan sudah sangat murah harganya. Contohnya mereka akan bilang: “Why can’t you ever buy anything in a store? It’s always some weasel
deal with you.”
Jangan kabur dulu, masih ada nih kata yang unik, keren dan “macho” terdengar ditelinga. Ini dia
“Schmeboygah”. Juga tidak bakalan ditemui dalam kamus bahasa Inggris
manapun. Ini sering mereka pakai untuk A
slob of a guy.
Pernah dengar kalimat umum orang Amerika kalau lagi benar-benar kesal dan marah, lalu mereka bilang “pain in the ass” atau “pain in the neck”? Orang Brooklyn punya tingkatan dalam menyebutkan rasa kesal dan marah mereka. Tingkatan paling tinggi untuk sebutan bagi sesuatu yang benar-benar amat sangat pain in the ass itu adalah “Scootch” atau “Scutch”. Luar biasa mengesalkan dan amat sangat menjengkelkan! Rasa kesal dan jengkel stadium akhir.
Pernah dengar kalimat umum orang Amerika kalau lagi benar-benar kesal dan marah, lalu mereka bilang “pain in the ass” atau “pain in the neck”? Orang Brooklyn punya tingkatan dalam menyebutkan rasa kesal dan marah mereka. Tingkatan paling tinggi untuk sebutan bagi sesuatu yang benar-benar amat sangat pain in the ass itu adalah “Scootch” atau “Scutch”. Luar biasa mengesalkan dan amat sangat menjengkelkan! Rasa kesal dan jengkel stadium akhir.
Kalau phrase ini mungkin kita sudah pernah dengar ya? "You Got a Lotta Shit Wichoo" itu artinya kurang lebih adalah Hey, you have some nerve. Tapi usahakan untuk menghindari atau menjauhi pemakaian phrase yang ada kata-kata joroknya. Memang kebanyakan orang Brooklyn bahkan yang remaja sekalipun sudah terbiasa mengucapkan maupun mendengarkan kalimat-kalimat seperti itu. Tapi banyak oma-oma dan opa-opa yang akan merasa sangat resah dan gelisah kalau mendengarkan kata-kata “tidak sedap” itu. Reaksi mereka kadang langsung komplain, atau ada yang memelototi si penutur dengan garangnya dan berlalu, ada juga yang menasehati secara baik-baik. Malahan ada yang semaput di tempat.
Kalau ada yang mengatakan ini pada Anda: “You’re giving me agita” Jangan
panik lalu beranggapan bahwa mereka sementara mengatakan bahwa Anda memberikan
mereka perempuan bernama Agita. Yang mereka maksudkan dengan kata “agita”
adalah heartburn atau sakit yang disebabkan oleh stress. Jadi mereka hendak
mengatakan bahwa Andalah yang menyebabkan mereka stress dan terkena heartburn.
Kata agita ini ternyata semakin dipopulerkan oleh kelompok penyanyi The
Sopranos.
Menariknya ada kata yang mempunyai arti
“menjebak”. Kata apa itu? “Goomba”
adalah kata yang diambil dari dua arti berbeda. Dari sononya sebenarnya arti kata goomba adalah untuk mengatakan bahwa
mereka sungguh bagaikan bersaudara. Mungkin diadopsi dari kata bahasa Italy “compare”,
yang artinya “old friend” dan bisa juga “godfather”. Jadi kalau
ada yang bilang “We’re Goombare”,
artinya adalah “We’re like family”.
Tapi kata itu juga diserap menjadi arti yang sangat sarkastis dan negatif,
orang-orang Italy di Brooklyn (Brooklyn Italian) inilah yang kemudian
memperkenalkan versi kata “Bubba” (yang katanya pernah digunakan kawan
Amerikanya seorang Kompasianer, Mbahwo, ketika mereka memanggilnya.) Nah, pada
sebutan sarkastis itu goomba yang juga bubba adalah sebutan tidak mengenakan
dan sangat jelek. Contoh kalau mereka menyebut “Oh, that guy’s a real goomba”, biasanya artinya bisa juga, orang
itu persis badut, tapi jangan coba-coba cari masalah dengannya.
Pernakah Anda pergi ke pesta perkawinan, atau ulang tahun dan Anda makan dengan rakusnya, tiga piring masih kurang? Lalu Anda hantam juga buah-buahan, pudding dan aneka kue yang ada? Orang kita bilang “rakus amat!” Orang Minahasa bilang “Pe sorodo ngana eh!” Nah, orang Brooklyn akan menjuluki Anda sebagai “Gavoon”.
Pernakah Anda pergi ke pesta perkawinan, atau ulang tahun dan Anda makan dengan rakusnya, tiga piring masih kurang? Lalu Anda hantam juga buah-buahan, pudding dan aneka kue yang ada? Orang kita bilang “rakus amat!” Orang Minahasa bilang “Pe sorodo ngana eh!” Nah, orang Brooklyn akan menjuluki Anda sebagai “Gavoon”.
Nah kalau yang satu ini mesti dihafal dan
dilafalkan dengan baik dan sempurna. Karena ini adalah ungkapan sapaan atau
hormat. Apa itu? “Hiya”! Kok rasa-rasanya familiar banget yah? Kata itu ternyata adalah sebuah greeting. Kebanyakan dipakai oleh penduduk Brooklyn bagian selatan.
Untuk penduduk New York kebanyakan menggunakan “hawarya”. Diambil dari
ungkapan “How Are You”. Ungkapan yang
mirip dengan itu adalah “Hey Hayadooin”, biasanya ini adalah respon
ketika mereka disapa “hiya”. Ungkapan resminya adalah “How are you doing”.
Terakhir, saya sangat kesal memang kalau dipanggil atau dijuluki dengan goomba
atau bubba atau juga gavoon. Tapi saya sangat senang kalau mereka
memanggil atau menyebut saya dengan “weisenheimer” yang artinya “A wiseguy” (orang yang bijak)
Hahahaha….
(Eh tunggu dulu, kenapa pelototin tulisan ini kayak itu? Whatsamattaferu?
Bingung? “Whatsamattaferu” adalah pertanyaan orang Brooklyn
yang artinya “What's the problem?”. Bisa jadi kata itu diadopsi dari “What’s
a matter fellas?”)
Eeh, by the way ingat yah, nama
saya sesungguhnya adalah Michael “Flatleaver” Sendow.
Ini ada tambahan bonus—Brooklyn Slang:
Go See Where You Gotta Go artinya: Sudah,
cukuplah kau buang-buang waktumu!
Jeet? Artinya: Hey, elo udah makan belom?
"Who died and made YOU boss?" artinya: “Emangnya siapa yang angkat elo jadi boss gue?
Skinny Molink adalah sebutan untuk seseorang yang benar-benar kurus, yang udah pada mirip banget ama tengkorak.
Jeet? Artinya: Hey, elo udah makan belom?
"Who died and made YOU boss?" artinya: “Emangnya siapa yang angkat elo jadi boss gue?
Skinny Molink adalah sebutan untuk seseorang yang benar-benar kurus, yang udah pada mirip banget ama tengkorak.
"Your sister's got a head" adalah sebuah
ungkapan ekspresi pengganti memaki atau mengutuki seseorang. Kutukan yang
diperhalus githu lho…
"Hey, was your father a glazier? Adalah ungkapan yang boleh Anda tujukan ke seseorang yang sementara menghalangi pandangan Anda.
Hook you up artinya: Anda lagi mengatakan ke seseorang bahwa Anda akan menjadi mak comblang alias siap menjodohkan seseorang secara baik, seksama, dan meyakinkan.
"Hey, was your father a glazier? Adalah ungkapan yang boleh Anda tujukan ke seseorang yang sementara menghalangi pandangan Anda.
Hook you up artinya: Anda lagi mengatakan ke seseorang bahwa Anda akan menjadi mak comblang alias siap menjodohkan seseorang secara baik, seksama, dan meyakinkan.
Off the hook artinya: Lepas
kontrol.
Axeya artinya: Gue nanyain elo.
Stoolpigeon artinya apa hayoooo? Jawabannya: Tikus.
Axeya artinya: Gue nanyain elo.
Stoolpigeon artinya apa hayoooo? Jawabannya: Tikus.
Crooklyn adalah sebuah
sebutan yang hendak menunjukkan reputasi kota Brooklyn sebagai tempat yang benar-benar rawan dan
berbahaya.
Bo-nasty adalah sebutan untuk seseorang yang berpakaian rapih, elok, manis, tapi kotor..
Shem adalah sebutan untuk orang yang benar-benar bodoh. Bodohnya nggak ketulungan.
Bacchousa artinya apa? Ada yang tau? Setiap hari semua kita pasti pernah ke tempat itu! Tidak lain tidak bukan, tempat itu adalah toilet, wc, kamar kecil, tempat buang hajat.
Fuggedaboudit artinya: Lupakan. Ndak masalah. Bukan apa-apa.
Stop
it artinya: sudah…sudah…hentikan! Bonusnya kebanyakan tuh! Hahahaha….
***
“You’ll never master English but English will
master you and makes you able to proclaime your self as agood English
speaker”---Michael Sendow.
Benar
Nggak sih Bahasa Inggris Gue?
Dalam berbahasa, entah bahasa apapun yang kita
pakai, maka domisili, kebiasaan, kebudayaan setempat, dan lingkungan sekitar
tentu sangat mempengaruhi gaya, pakem, dan kemampuan kita berbahasa. Bayangkan
mereka yang tinggal puluhan tahun di pula Jawa misalnya, dan dalam
kesehariannya hanya memakai bahasa Jawa, tentu akan sangat kaku ketika harus
berbahasa Indonesia. Bagaimana pula dengan mereka yang kebiasaannya hanya
menggunakan dialek “Manado pasar” dalam berkomunikasi? Tentu akan
kesulitan ketika harus berhadapan dengan babe-babe
dari Jakarta umpamanya.
Lalu apa yang terjadi kalau hal itu terus
berlanjut? Miscommunication. Itu
sudah pasti. Ambil contoh teman saya yang kebiasaannya menggunakan dialek Manado Pasar yang sungguh kental. Suatu
waktu ia dibawa pamannya ke Jakarta, kota yang perama kali dilihatnya dan
diinjaknya. Ia kagum bukan main. Ia bertekad untuk tinggal di kota megah ini
katanya. Tapi mimpi tinggalah mimpi. Harapannya tak berlangsung lama, kenapa?
Karena kendala berbahasa. Tak satupun tempat kerja yang mau mempekerjakan ia
yang tak bisa berbahasa Indonesia dengan baik. Dibilangin “Apa pun yang terjadi
kamu tetap harus membuat pembukuan itu secara runut dan tuntas” ia nggak ngerti. Apalagi gaya bicara orang
Jakarta yang menurutnya “So talalu
banya ba logat do’ce!” Padahal memang demikianlah orang Jakarta
ngomong. Ia merasa orang Jakarta yang bicaranya aneh, padahal bisa saja
sebaliknya, karena dialah yang pendatang. Hanya sekian minggu di Jakarta, nggak betah, maka pulanglah sobat kita
yang satu itu ke kampung halamannya.
Tapi itulah sulitnya, sebab seorang penutur
bahasa Indonesia yang baik pun belum tentu bisa bicara sempurna, atau tak
pernah keliru. Lingkungan dimana ia tinggal, siapa teman-teman pergaulannya, apa
yang ia tonton baca dengar sudah barang tentu akan turut mempengaruhinya dalam
berbahasa.
Lalu bagaimana dengan bahasa Inggris? Ooh sama
saja! Sering juga para penutur asli bahasa Inggris, artinya mereka yang memang
menggunakan English sebagai bahasa sehari-hari
mereka justru menggunakan kaidah yang menurut kita keliru. Jadi benar dan
salah, keliru atau tidak dalam berbahasa Inggris sangat tipis batasannya. Tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya. Always depends on something.
Apa tanggapan Anda dengan kalimat ini? She don’t care atau He don’t wanna go.
Bagi mereka yang mengerti English Grammar,
saya yakin dan pasti Anda akan mengatakannya “Ooh itu keliru! Salah!”. Kenapa
ya? Ya iyalah karena orang ketiga dalam bahasa Inggris, sebut saja He atau She (dia) tidak boleh menggunakan do atau don’t tapi does atau doesn’t. Jadi yang tepat adalah She doesn’t care dan He
doesn’t wanna go.Tapi apa kenyataannya? Orang Amerika sendiri,
dari 10 yang pernah bicara dengan saya, paling tidak 5 diantaranya menggunakan
grammar yang kita anggap salah tersebut. Boss saya sendiri kalau bicara selalu
“menyalahi” grammar yang selama ini kita pelajari di sekolah. Ia sering mengucapkan “She do
a very good job”, atau “It
don’t matter”, atau juga “I
too like it”.
Bahkan penyanyi-penyanyi top sekelas Michael
Jackson atau The Beattles dalam lagu-lagu mereka sering memakai
grammar yang rancu. Tapi apa benar kata-kata itu
salah dan keliru? Belum tentu. Sebab seperti yang saya bilang….keliru tidaknya
itu selalu ‘tergantung dan bergantung pada sesuatu’. Ini
kata-kata The Beatles dalam salah satu lagunya.
“She done me good…
Yes, she do me…”
Yes, she do me…”
Bagi beberapa penutur yang pernah saya tanyai sampai sejauh mana mereka
memaknai dan menganggap bahwa bahasa itu penting? Sebagian besar menjawab
sebagai alat komunikasi semata. Tidak lebih. That’s it! Sepanjang bahasa yang dipakai mampu mengkomunikasikan
apa yang dipikirkan dan terucap lewat kata-kata, serta antara satu pihak dengan
pihak yang lain bisa saling mengerti, itu sudah cukup. Mau seberapa baik
grammar kita, mereka mengatakan it don’t
matter! Eeeh maksudnya it doesn’t matter.
Bagaimana dengan singkatan ILU
atau GBU? I Love U, God Bless U. Apakah
maksudnya aku mencintai huruf U atau
Tuhan memberkati huruf U? Entah
sejak kapan kata “you” boleh
tergantikan dengan huruf “u”. Tapi
itulah dunia kebahasaan kita. Progressive
dan tidak statis. Teman saya menyebutkan kosong, nihil, tidak ada apa-apa, atau
nol dengan “MT”. Pertama-tama saya
bingung, setelah dijelaskan barulah saya ngeh
bahwa “mt” itu adalah “empty”.
Pernah ada mantan karyawan yang meneriaki boss saya dengan kata “Yupid”,
apa pula itu? Ternyata itu adalah singkatan slengekan
dari kalimat “You’re stupid”. Wah..wah..wah..ada-ada saja!
Makanya tepatlah bahwa meskipun kita mengatakan itu salah atau ini salah,
tapi karena sudah menjadi umum maka akhirnya diterima dan terbiasa sebagai
sesuatu yang tidak keliru. Bahasa selalu berkembang, dan berbeda-beda antara
satu daerah dengan daerah lain, walaupun memakai bahasa yang sama.
British English dan American English sama-sama English, tapi tidak sedikit (baca:
banyak sekali) juga perbedaan di dalamnya. Ada yang lucu nih, katanya seorang miliuner Inggris sangat jauh lebih kaya
daripada miliuner Amerika. Karena apa? Karena satu Milliar di Inggris adalah
sejuta juta (1.000.000.000.000), sedangkan di Amerika satu milliar dianggap
seribu juta (1.000.000.000). Coba buka kamus mana pun. Tempat domisi ternyata
juga mempengaruhi bahasa yang kita pakai. Wajar saja kalau beberapa buka bahasa
Inggris menyebutkan bahwa tense itu ada 12, sedangkan buku
yang lain mengatakan bahwa ada 16 tenses. Yang satu mengatakan Present
Continuous Tense yang lainnya mengajarkan Present Progressive Tense.
Makanya di awal saya mengatakan bahwa itu tergantung pada ‘sesuatu’. Depends on something.
Akhirnya, saya pengen mengundang Anda sekali-kali
untuk berwisata ke Connecticut.
Itu adalah salah satu state (negara
bagian) di Amerika. Kalau dari New
York naik mobil bisa ditempuh dalam 4 atau 5 jam.
Nah, di sana (Connecticut) ada sebuah sungai yang bernama
sangat aneh. Nama sungai itu dalah Chargoggagoggmanchaugagoggchaubunagungamaung.
Nama yang sangat panjang dan aneh. Ternyata dalam bahasa Native Indian artinya adalah: “Engkau memancing di sisimu, aku
memancing di sisiku; jangan ada yang memancing di tengah-tengah.”
Ah, apalah artinya sebuah nama. “Have a nice day friends!”
***
“Engkau boleh memijak bumi di mana saja, tapi
jangan pernah berpikir untuk memajak bahasa lokal di tempat itu”-------Michael
Sendow.
1 comment:
Saya merasa senang bisa membaca blog yang berkualitas dan menyenangkan untuk dibaca. Terlihat ada ketulusan dalam setiap tulisan yang Bapak buat. Terutama untuk blog-blog lainnya yang memberikan pemikiran-pemikiran menarik dan dalam, serta memiliki backup informasi serta data-data yang membuatnya semakin komprehensif.
Tulisan Bapak mengenai "kehidupan" di Amerika juga menyenangkan untuk dibaca. Semakin mendorong saya untuk "berpetualang" hidup negara orang lain.
Saya harap Bapak terus dan tetap menulis. Dan terus menginspirasi.
Terima kasih dan Tuhan berkati
Post a Comment