Kenapa
Harus Jokowi-Ahok?
Indonesia
butuh pembaharu. Jakarta
butuh pembaharu. Lantas kenapa mesti Jokowi? Sekarang mari kita buka mata kita
lebar-lebar dan berandai-andai, kalau kita sudah tahu bahwa pemimpin yang
terdahulu tidak bisa apa-apa, dan tak mampu berbuat banyak bahkan ketika dana
yang tersedia begitu banyaknya, mengapa kita memilih mempertahankan status quo?
Kita sudah terbiasa untuk ragu-ragu memberikan kesempatan
kepada mereka yang baru. Tapi coba renungkan, bagaimana kita tahu keunggulan Jokowi
tanpa pernah memberinya kesempatan? Track record dan sepak terjangnya sebelum
pemilihan ini sudah menunjukkan siapa Jokowi sesungguhnya. Ia mampu mengangkat
Solo dengan segala kesederhanaan dan kebersahajaannya. PAD Solo meningkat, PKL
dipindahkan tanpa melalui tindak kekerasan dan paksaan, orang-orang pinggiran
dan pasar didekati dan dicari tahu apa-apa yang kiranya perlu dibenahi lagi.
Pokoknya seorang Jokowi menunjukkan paradigma baru, dan membuka mata banyak
orang seperti apa pemimpin itu seharusnya. How the true leadership
should be!
Kenyataan setelah putaran I pemilukada DKI menunjukkan
betapa sosok seseorang ditambah kekuatan masyarakat (people’s power) sangat ajaib cara kerjanya. Hasil quick count
menunjukkan ‘kehebatan’ sosok Jokowi. Pergerakan masyarakat memilih juga terasa
benar. Rakyat ternyata semakin cerdas. Mungkin saja ada begitu banyak money politics yang tetap merajalela
sana-sini, tapi kecerdasan masyarakat tidak dapat dibeli, dan apalagi ditipu.
Mereka sudah melihat siapa Jokowi itu. Uang tidak bisa membeli harapan dan
kepercayaan mereka terhadap Jokowi. Mereka (masyarakat pemilih) merindukan
pemimpin yang mampu membawa pembaharuan. Yang mempunyai program nyata, dan visi
misi yang jelas. Yang mampu meminimalisasi kemacetan, meniadakan banjir besar,
menata kota,
dan meningkatkan perekonomian daerah. Apakah Jokowi mampu? Itu harapan
masyarakat luas. Untuk menguji harapan-harapan tersebut, beri Jokowi
kesempatan.
Jokowi-Ahok adalah representasi orang-orang muda yang
berhasil, namun di tengah-tengah keberhasilan mereka tetap rendah hati,
bersahaja, dan memahami orang-orang kecil. Bukti keberhasilan Jokowi memimpin
Solo dan Ahok memimpin Bangka Belitung adalah juga bukti nyata ‘kehebatan’
mereka. Lalu kenapa kita masih ragu memberi mereka kesempatan menunjukkan
kehebatan mereka di Jakarta
ini? Saran saya, jangan ragu-ragu, beri mereka kesempatan dan nikmati hasilnya.
Black campaign, perusakan
citra, dan tindakan negatif lainnya jelas akan terus memborbardir pasangan
Jokowi-Ahok. Apapun itu, percayalah bahwa rakyat Indonesia
khususnya rakyat Jakarta
bukan orang-orang bodoh yang mudah dipengaruhi, dan diadu domba. Kecerdasan
masyarakat pemilih sudah dibuktikan pada putaran pertama. Sangat diharapkan
kecerdasan itu akan terus dipertahankan dan dipakai pada pemilihan putaran
kedua. Jangan lupa peran media apapun (termasuk media sosial dan BBM) sangatlah besar. Semakin banyak kita menginfokan Jokowi-Ahok dan program-program mereka, akan semakin tersampaikan keunggulan-keunggulan pasangan ini.
Mari kita wujudkan Indonesia Baru lewat Jakarta Baru. Jakarta adalah ibukota Indonesia, dan dari sanalah
perubahan dan pembaharuan itu harus bermula.
Michael Sendow
No comments:
Post a Comment