Blog ini berisikan, cerita-cerita Michael, baik berupa catatan perjalanan, opini-opini maupun bentuk-bentuk tulisan lainnya. Juga dalam Blog ini tidak lupa disertakan tampilan-tampilan foto, dimana melalui foto tersebut tertuang maksud si tukang foto. Sebab kadang kala melalui foto, isi cerita lebih nyata untuk dimengerti dan dihayati.As long as you are still alive, you are capable of changing and growing. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers...
Thursday, July 31, 2008
Traveling to New York City.........
New York City (officially The City of New York) is the largest city in the United States, with its metropolitan area ranking among the largest urban areas in the world. Founded as a commercial trading post by the Dutch in 1625, it served as the capital of the United States from 1785 until 1790, and has been the nation's largest city since 1790. Located on one of the world's finest natural harbors, New York is one of the world's major centers of commerce and finance. New York also exerts global influence in media, education, entertainment, arts, fashion and advertising. The city is also a major center for international affairs, hosting the headquarters of the United Nations.
New York City comprises five boroughs: The Bronx, Brooklyn, Manhattan, Queens, and Staten Island. With over 8.2 million residents within an area of 304.8 square miles (789.43 km²), New York City is the most densely populated major city in the United States.
Many of the city's neighborhoods and landmarks are known around the world. The Statue of Liberty greeted millions of immigrants as they came to America in the late 19th and early 20th centuries. Wall Street, in Lower Manhattan, has been a dominant global financial center since World War II and is home to the New York Stock Exchange. The city has been home to several of the tallest buildings in the world, including the Empire State Building.
New York is the birthplace of many cultural movements, including the Harlem Renaissance in literature and visual art, abstract expressionism (also known as the New York School) in painting, and hip hop, punk, salsa, and Tin Pan Alley in music. It is also the home of Broadway theater.
In 2005, nearly 170 languages were spoken in the city and 36% of its population was born outside the United States. With its 24-hour subway and constant bustling of traffic and people, New York is sometimes called "The City That Never Sleeps". Other nicknames include Gotham and the "Big Apple."
Saturday, July 5, 2008
Tembok Berlin di New York
(Foto by Mich)
Tanggal 4 July, yang bagi sebagian masyarakat dunia lebih dikenal dengan Fourth of July adalah hari kemerdekaan Amerika. Banyak yang menyebutnya dengan "Independence Day". Kebanyakan perusahan swasta maupun pemerintah meliburkan karyawannya. Saya memanfaatkan hari libur kali ini dengan berkunjung ke beberapa tempat bersejarah di NY. Saya tertarik untuk mengunjungi Battery Park, disana ada sisa runtuhan tembok Berlin yang terkenal itu.
http://www.batteryparkcity.org/page/index_battery.html
Battery Park memiliki luas kurang lebih 10 Hektar merupakan public park yang berlokasi di ujung selatan dari New York City borough of Manhattan, menghadap langsung The New York Harbor. Nama Battery diambil dari nama 'kelompok tempur' battery, yang tadinya ditempati beberapa kali oleh Belanda dan Inggris dengan tujuan mempertahankan pelabuhan yang ada disitu. Hari itu cukup panas, sekitar 95 derajat farenhait. Tapi teriknya mentari tidak mengurangi niat saya untuk jalan. Saya sempat mengabadikan beberapa tempat yang merupakan peninggalan sejarah. Salah satu yang menarik adalah sisa runtuhan tembok Berlin. Penggalan beton bersejarah ini diberikan oleh pemerintah Jerman dalam rangka peringatan 15 tahun runtuhnya tembok Berlin pada tanggal 9 November 1989 jam 12:57 siang.
Tembok Berlin (Berlin Wall) ini didirikan pada tanggal 13 Agustus 1961 oleh pemerintahan komunis Jerman Timur di bawah pimpinan Walter Ulbricht. Antara tahun 1949 sampai tahun 1961 sudah lebih dari 2 juta penduduk Jerman Timur melarikan diri lewat Berlin. Hal ini membuat ekonomi Jerman Timur menjadi kedodoran, karena kebanyakan orang-orang yang masih muda yang melarikan diri. Maka secara rahasia dan tiba-tiba tembok ini dibangun.Tembok Berlin yang mengurung Berlin Barat dan memotong kota ini persis di tengahnya, menjadi simbol Perang Dingin yang paling terkenal. Banyak pembesar barat, terutama presiden Amerika Serikat yang mengunjungi tembok ini untuk mengutuknya. Presiden J.F. Kennedy pada tahun 1963 datang dan berpidato di sisi tembok ini dengan kalimatnya yang ternama: "Ich bin ein Berliner." Lalu 20 tahun kemudian, pada tahun 1983 presiden Ronald Reagan juga berpidato di sini dan mengutuk Uni Soviet yang disebutnya An Evil Empire, atau sebuah kerajaan kejahatan. Tetapi pada tahun 1989, pada hari peringatan Republik Demokratis Jerman, atau Jerman Timur, pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev juga sempat mengunjungi Tembok Berlin dan berkata pada pemimpin Jerman Timur Erich Honecker bahwa “Barangsiapa terlambat datang, akan dihukum oleh hidup”.
Berlin Barat dan Berlin Timur pun berkembang dengan caranya masing-masing, tanpa ada hubungan secara resmi. Berlin Barat berkembang sebagai tempat permukiman badan pemerintahan, kota pameran dan kongres. Akan tetapi, Berlin Barat mengalami kekurangan orang sehingga akhirnya mendatangkan tenaga kerja dari luar (gastarbeiter), seperti Turki. Sementara itu, Berlin Timur berkembang menjadi kota industri dan pusat politik.
Akhirnya, pada 9 November 1989, dunia dikejutkan dengan runtuhnya Tembok Berlin yang berdiri kokoh membelah Jerman Barat dan Jerman Timur. Siapa pun tak bisa membantah menyatunya kembali warga Jerman Barat dan Jerman Timur dari ambisi kekuasaan. Benar. Keinginan bersatunya kembali warga Jerman Timur dan Jerman Barat merupakan persoalan fitrah kemanusiaan yang secara asasi ingin memperoleh kedamaian dan kebebasan.
Kini, sudah hampir 19 tahun runtuhnya Tembok Berlin, tetapi ribuan orang tetap datang berbondong-bondong berkunjung ke daerah itu. Seakan-akan jika tidak datang langsung berkunjung ke Berlin, kita tidak percaya warga Jerman Timur dan Jerman Barat sudah menyatu.
Perjalan kali ini cukup melelahkan. Setelah puas menjelajahi Baterry Park, termasuk mengunjungi Indian-American Museum dan Jewish Museum, saya juga menyempatkan diri mengunjungi Ground Zero. Bekas WTC itu sedang dibangun, puluhan bahkan ratusan pekerja terlihat sibuk dengan alat-alat beratnya. China Town adalah tempat persinggahan saya yang terakhir sebelum kembali dengan subway E-Uptown yang membawa saya kembali ke PennStation.
Tambahan foto perjalanan : Ground Zero, China Town dan Manhattan.
(Foto-foto by Mich)
Tanggal 4 July, yang bagi sebagian masyarakat dunia lebih dikenal dengan Fourth of July adalah hari kemerdekaan Amerika. Banyak yang menyebutnya dengan "Independence Day". Kebanyakan perusahan swasta maupun pemerintah meliburkan karyawannya. Saya memanfaatkan hari libur kali ini dengan berkunjung ke beberapa tempat bersejarah di NY. Saya tertarik untuk mengunjungi Battery Park, disana ada sisa runtuhan tembok Berlin yang terkenal itu.
http://www.batteryparkcity.org/page/index_battery.html
Battery Park memiliki luas kurang lebih 10 Hektar merupakan public park yang berlokasi di ujung selatan dari New York City borough of Manhattan, menghadap langsung The New York Harbor. Nama Battery diambil dari nama 'kelompok tempur' battery, yang tadinya ditempati beberapa kali oleh Belanda dan Inggris dengan tujuan mempertahankan pelabuhan yang ada disitu. Hari itu cukup panas, sekitar 95 derajat farenhait. Tapi teriknya mentari tidak mengurangi niat saya untuk jalan. Saya sempat mengabadikan beberapa tempat yang merupakan peninggalan sejarah. Salah satu yang menarik adalah sisa runtuhan tembok Berlin. Penggalan beton bersejarah ini diberikan oleh pemerintah Jerman dalam rangka peringatan 15 tahun runtuhnya tembok Berlin pada tanggal 9 November 1989 jam 12:57 siang.
Tembok Berlin (Berlin Wall) ini didirikan pada tanggal 13 Agustus 1961 oleh pemerintahan komunis Jerman Timur di bawah pimpinan Walter Ulbricht. Antara tahun 1949 sampai tahun 1961 sudah lebih dari 2 juta penduduk Jerman Timur melarikan diri lewat Berlin. Hal ini membuat ekonomi Jerman Timur menjadi kedodoran, karena kebanyakan orang-orang yang masih muda yang melarikan diri. Maka secara rahasia dan tiba-tiba tembok ini dibangun.Tembok Berlin yang mengurung Berlin Barat dan memotong kota ini persis di tengahnya, menjadi simbol Perang Dingin yang paling terkenal. Banyak pembesar barat, terutama presiden Amerika Serikat yang mengunjungi tembok ini untuk mengutuknya. Presiden J.F. Kennedy pada tahun 1963 datang dan berpidato di sisi tembok ini dengan kalimatnya yang ternama: "Ich bin ein Berliner." Lalu 20 tahun kemudian, pada tahun 1983 presiden Ronald Reagan juga berpidato di sini dan mengutuk Uni Soviet yang disebutnya An Evil Empire, atau sebuah kerajaan kejahatan. Tetapi pada tahun 1989, pada hari peringatan Republik Demokratis Jerman, atau Jerman Timur, pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev juga sempat mengunjungi Tembok Berlin dan berkata pada pemimpin Jerman Timur Erich Honecker bahwa “Barangsiapa terlambat datang, akan dihukum oleh hidup”.
Berlin Barat dan Berlin Timur pun berkembang dengan caranya masing-masing, tanpa ada hubungan secara resmi. Berlin Barat berkembang sebagai tempat permukiman badan pemerintahan, kota pameran dan kongres. Akan tetapi, Berlin Barat mengalami kekurangan orang sehingga akhirnya mendatangkan tenaga kerja dari luar (gastarbeiter), seperti Turki. Sementara itu, Berlin Timur berkembang menjadi kota industri dan pusat politik.
Akhirnya, pada 9 November 1989, dunia dikejutkan dengan runtuhnya Tembok Berlin yang berdiri kokoh membelah Jerman Barat dan Jerman Timur. Siapa pun tak bisa membantah menyatunya kembali warga Jerman Barat dan Jerman Timur dari ambisi kekuasaan. Benar. Keinginan bersatunya kembali warga Jerman Timur dan Jerman Barat merupakan persoalan fitrah kemanusiaan yang secara asasi ingin memperoleh kedamaian dan kebebasan.
Kini, sudah hampir 19 tahun runtuhnya Tembok Berlin, tetapi ribuan orang tetap datang berbondong-bondong berkunjung ke daerah itu. Seakan-akan jika tidak datang langsung berkunjung ke Berlin, kita tidak percaya warga Jerman Timur dan Jerman Barat sudah menyatu.
Perjalan kali ini cukup melelahkan. Setelah puas menjelajahi Baterry Park, termasuk mengunjungi Indian-American Museum dan Jewish Museum, saya juga menyempatkan diri mengunjungi Ground Zero. Bekas WTC itu sedang dibangun, puluhan bahkan ratusan pekerja terlihat sibuk dengan alat-alat beratnya. China Town adalah tempat persinggahan saya yang terakhir sebelum kembali dengan subway E-Uptown yang membawa saya kembali ke PennStation.
Tambahan foto perjalanan : Ground Zero, China Town dan Manhattan.
(Foto-foto by Mich)
Subscribe to:
Posts (Atom)