Saturday, April 21, 2012

Bahasa Itu Penting!



Bahasa perlu dilestarikan. Jangan kita memiliki anggapan bahwa melestarikan budaya itu, melestarikan bahasa itu hal remeh temeh yang tidak perlu diperhatikan. Tentu saja, bahasa kita adalah Bahasa Indonesia. Itu harus jaga dan dilestarikan. Bahkan, lihat saja perkembangan bahasa kita yang begitu cepat

Tapi adalah juga penting bagi kita untuk melestarikan bahasa daerah kita masing-masing. Negeri kita ini mungkin termasuk salah satu dari antara Negara-Negara yang paling kaya akan bahasa. Dari  Sabang sampai Merauke, ada ribuan bahasa yang kita punyai. Itu asset bernilai yang harus terus dijaga. Kita memang kaya akan bahasa, belum lagi aksen, logat yang kita miliki.

Di Amerika, mereka cuma punya satu bahasa “asli”, yaitu bahasa Inggris. Walaupun ada banyak foreign language yang sering digunakan seperti France, Spanish, Chinessee, Africanesse dan masih banyak lagi, tapi bahasa orang Amerika sendiri hanyalah Inggris. Yang membedakan mereka hanyalah aksen dari setiap Negara Bagian (propinsi).

Sunday, April 15, 2012

Belajar Bahasa Inggris Susah?


Kenapa Bahasa Inggris Susah Dipelajari?


Bahasa Inggris itu agak berbeda dengan yang namanya Spanish (Bahasa Spanyol) atau pun Italian (Bahasa Italy), kedua-duanya adalah bahasa asing yang terbanyak dipergunakan di seluruh wilayah Amerika Serikat, atau bahkan dibanding Bahasa Indonesia yang untuk sebagian besar kata-kata yang dimiliki adalah spelled phonetically. Gamblangnya, bahasa puitisnya adalah bahwa apa yang tertulis itu yang terucap dan terdengar he he he…Tapi English memiliki beribu-ribu kata yang mengharuskan penggunanya mesti take spelling mastery to learn. Ini for sure lho, jangan main-main.

Beberapa tahun lalu ada sebuah analisis yang dilakukan oleh komite untuk national tests di England. Lantas apa yang mereka temukan saudara-saudaraku sekalian? Mereka menemukan bahwa siswa-siswa pada usia 11 dan 14 tahun membuat lebih banyak kesalahan spelling dibandingkan dengan kesalahan yang dilakukan setahun sebelumnya. Nah lho, kok bisa sih? Sebagai contoh saja, salah satu kata yang bermasalah adalah ‘technique’, sebagian besar siswa yang mengikuti test tersebut (kurang lebih 600.000 siswa yang mengikuti test) memberikan alternatif jawaban yang salah. Mereka memberikan jawaban seperti ‘techneck’, ada juga yang menulisnya sebagai ‘tecnique’, bahkan yang nggak masuk akal sekalipun seperti ‘teacneak’.

Wednesday, April 4, 2012

Why Do I Like Chinese Food?


Saya Paling Suka Makan Chinese Food, Why?
Seperti sudah menjadi pengetahuan umum yang lazim bahwa hampir di setiap negara ada China Town-nya. Dan hampir di setiap lokasi pasti ada yang namanya Chinese Food. Saya pernah mengelilingi begitu banyak negara bagian (state) di Amerika dan alhasil semua tempat yang pernah saya kunjungi itu ada rumah makan Chinese Food-nya. Nah, lantas apakah yang membuat saya tertarik mencicipi makanan-makanan mereka? Apa karena rasanya? Belum tentu, wong saya kadang baru pertama kali mencicipi menu yang saya pesan. Jawabannya adalah yang pertama kali menarik minat dan perhatian saya adalah nama-nama menu yang tertulis dan tersaji di situ. Nama-nama yang lucu, aneh bin ajaib, dan unik itulah yang menarik pandangan mata saya.
Sebut saja di antaranya nama-nama sjian seperti Moo Goo Gai Pan atau CHICKEN CHOW FOON atau juga yang namanya Buddha’s delight. Nah, itu belum seberapa dibandingkan ketika nama-nama menunya sudah di-Inggriskan, wah tambah unik deh. Tambah lapar pula! Ada yang namanya Tung Ting Lake Shrimp, Pu Pu Platter, Happy Family, Dragon Meet Phoenix,
Lha, nama-nama di atas tersebut masih masuk wilayah ‘normal’ di telinga kita maupun bagi para native English speaker. Tapi bagi Anda yang sudah pernah menjelajah restauran-restauran langsung di mainland china…wuih, bakalan lebih parah lagi tuh. Di New York sendiri masih ada juga yang menggunakan daftar menu dengan nama-nama ‘tidak masuk akal’ seperti yang akan Anda baca di bawah iniJ :
·         Chicken without sexual life
·         Red burned lion head
·         Husband and wife's lung slice
·         Government abuse chicken
·         Bean curd made by a pock-marked woman 

Emerose Indonesia Overview


Brief Overview - PT Emerose Indonesia

VISION and MISSION

 PT. Emerose Indonesia is established to carry out the following vision and mission:

VISION

The corporate vision is to become a competitive, qualified  and competent Trading  and Retail Company by having well managed resources and networks both in domestic and International. Manage to become a leading local trading and retail distribution’ company by providing complementary growth services – including retail distribution and management consulting. Provide the highest quality management and services that consistently exceed clients’ expectations and our competitors’ capabilities.

MISSION

- To do general trading in various good quality of commodities.
- To conduct domestic and overseas businesses.
- To serve our clients satisfaction completely and competitively.
- To meet all expectations of the stakeholders and clients.
- To participates and contributes in developing of national economy.

INTRODUCTION

Foreign companies wishing to sell their products in Indonesia are required to appoint an Indonesian agent or distributor pursuant to Ministry of Trade (MOT) Regulation No. 36/1977. The registration of an Indonesian agent or distributor with the Directorate of Business Development and Company Registration at the MOT is mandatory under MOT Regulation II/M-DAG/PER/3/2006.

The services of an aggressive, active Indonesian agent or distributor can be an important means of expanding sales in Indonesia because they know the cultural minefields and systemic processes that foreigners need years to begin to master. Many Indonesian importers do not specialize in particular product lines, and represent multiple foreign manufacturers and product lines. Generally, however, large conglomerates establish discrete company units that tend to specialize around a product range. Medium and smaller importers tend to specialize in a narrow range of goods, but are not averse to adding a completely different product line if a profit can be foreseen.

Foreign principals often work out a management agreement that allows the foreign company in Indonesia to play a more active role in the marketing efforts of its Indonesian agent or distributor. In many cases, a separate agreement is signed between the expatriate personnel and their foreign employer to regulate this relationship. The tax liability of the foreign firm is limited to the income of the expatriates assigned to the representative office, while any other taxes are assessed to, and borne by, the agent.