Sunday, January 30, 2011

"INTERMEZZO"

INTERMEZZO
(Refleksi ketika aku berada di kotaku beberapa tahun lalu)

Aku adalah aku, sosok yang akan mengisi alur cerita saat ini, sekalipun aku punya nama tapi adalah lebih baik kalau aku dikenal sebagai sosok “AKU” saja, agar tidak terkesan sombong. (Dan tidak terkesan sumbing).

Nah, aku ini adalah seorang manusia yang berjenis kelamin pria, usia(…..) tahun, belum beristri dan yang paling keren adalah karena dibelakang namaku ada embel-embel yang bikin orang mengenalku sebagai seorang sarjana, tapi sayangnya aku ini masih nganggur bersama teman-temanku pengangguran lainnya sayangnya kata nganggur yang dipakai disini lebih condong kearah tidak mempunyai pekerjaan dari pada artian menjual anggur.

Kala itu, pada suatu malam yang cerah, tepatnya tanggal 17 April (sehari setelah ulang tahunku) Tahun 2000, pukul 22.43, aku duduk sendirian di serambi rumahku, maksudku rumah kedua orang tuaku, sambil memandang bintang-bintang kecil dilangit aku menghayalkan seandainya aku adalah orang kaya, terlintas lagu yang dinyanyikan temanku Oppie Andriesta, andai a a a a a aku jadi orang kaya….
Aku melamunkan seandainya aku punya uang banyak misalnya 1.3 Triliun sejumlah yang konon pernah dipinjam tapi lupa dikembaliin oleh bung eddie tansil (namanya huruf kecil aja), atau mendekati jumlah yang disimpan tetanggaku si Adrian itu!

Setelah uang yang lumayan banyak itu ada, rencananya aku akan membuat hal-hal besar seperti proyek2 yang nantinya harus diresmikan oleh at least Wapres.
Kemudian sebagian dari uang itu akan kupakai untuk membangun rumah pribadiku yang rencananya harus ada dimana-mana dengan jumlah total kamar 2033 kamar (sebagian buat disewakan buat anak2 pelajar dikotaku.).
Membeli 16 mobil pribadi berbagai merk yang keren-keren dan yahud punya, tentunya.
Memperkerjakan paling sedikit 30 orang TK untuk mengurus rumahku yang sederhana itu berikut mobil-mobilnya, dan tentunya mereka akan aku gaji dengan baik yaitu diatas upah minimum regional (Minimum Wage Standard).

Setelah itu aku akan mendirikan berbagai panti asuhan dan aku juga akan menyumbang kepanti asuhanku itu sehingga namaku semakin terkenal, padahal uangku akan kembali karena panti-panti itukan miliku juga.
Selanjutnya aku akan mencoba jadwal makanku yang baru, pagi sarapan diSingapura bersama PMnya juga dengan si Sultan Brunei (yg sudah ku telpon sehari sebelumnya), siangnya makan siang di Paris bersama mitra bisnisku yang baru…itu lho si Donald Trump, dan makan malam di Las Vegas dengan beberapa Menteri kolegaku yang baru juga. Di Las Vegas kusempatkan untuk nonton pertandingan tinju-nya Mike Tyson yang sudah di atur si Trump dan habis nonton si Trump pun cerita bahwa dia dapat banyak dari hasil tinju itu, dan aku diberinya sebagai oleh-oleh segepok dollar yang kalau dirupiahkan yaaah, sekitar 2 kali APBD daerah Nyiur Melambaiku.

Sekembalinya ketanah air dengan pesawat pribadiku, aku dikejutkan dengan berita bahwa sebentar lagi akan ada kerusuhan ….eeeh maksudku sebentar lagi pesta demokrasi PEMILU akan segera tiba waktunya, ternyata aku lumayan lama bercokol dinegeri orang (lupa ya?), aku jadi malu sendiri, karena sampai lupa kalau aku masih punya negeri sendiri.
My home country always gonna be the best for me. Indeed! Menurut Etymologynya Home Country adalah :The country in which a person was born and usually raised, regardless of the present country of residence and citizenship.

Mendengar berita itu akupun semakin mempersiapkan diri sebaik mungkin, siapa tahu aku nantinya bisa dipercayakan oleh rakyat (bukankah uangku banyak) untuk menyuarakan suara mereka karena biasanya mereka kurang begitu baik menyuarakan suara sendiri yang kadang terdengar fals ditelinga sendiri (saya siap menjadi wakil mereka!).
Sebelumnya aku mampir ke bank yang menyimpan banyak hartaku dan setelah dicek kembali sisa uangku tinggal 987M, wah uang segitu cukup buat apaan pikirku, kata ponakanku kalau dibeliin krupuk bisa dibuat lingkaran yang mengelilingi Indonesia!

Sambil berpikir-pikir tindakan-tindakan apa yang harus aku ambil, tiba-tiba pintu diketok yang ternyata si pak ErTe kita, ngobrol sana-sini, sampailah beliau pada pesan-pesan yang sebenarnya intinya mengatakan bahwa “…..PEMILU semakin dekat, Pakailah HAK PILIH anda sebaik-baiknya…”
Koran terbitan pagi, besoknya telah menantiku dimeja sarapan, aku melirik sekilas terdapat topik dengan cetakan besar “PEMILU SEMAKIN DEKAT, PAKAILAH HAK PILIH ANDA DENGAN SEBAIK-BAIKNYA”

Sekalipun aku orang kaya, aku tidak pernah melupakan untuk melihat perkembangan yang terjadi di daerah-daerah lewat berita Televisi, Koran, Internet,dll. Dimalam itu aku agak terlambat menyalakan TV sehingga hanya “…..PEMILU tinggal (……..) hari lagi, pergunakanlah hak pilih anda dengan baik…”Yang sempat kudengar.
Keesokann harinya aku menyempatkan diri jalan-jalan melihat-lihat daerahku ini agar jangan kulupa bahwa aku ini asli orang Manado sekalipun lebih suka bergaya Amerikana, dan alangkah terkejutnya aku ketika melewati Boulevard, yang selama ini dijadikan tempat santai para remaja maupun yang tua-tua menikmati indahnya senja hari dan eloknya pemandangan sekitar, serta panorama sunset, tapi kini yang kulihat dan terlihat hanyalah tembok-tembok tak beraturan dan gedung-gedung sebagai pemisah antara hakku untuk menikmati alam ini dengan alam itu sendiri, aku bahkan sempat berpikir mungkin juga lautan dan pemandangan itu juga sedih karena tak bisa melihatku lagi, dan ketika aku bertanya mengapa, aku mendapat jawaban yang sangat memuasakan serta simple bahwa : “Demi Kepentingan bersama”, oooh itu toh jawabannya…..For our own good..? Really….??
Sembari berjalan kembali ke mobil BMWku akupun berpikir seberapa banyak tempat yang bisa kubeli dengan sisa uangku agar nantinya dapat kunikmati sendiri keindahan alam itu dan yang lain kalau mau ikut menikmati harus bayar padaku dan aku akan menjadi semakin kaya saja.

Braaakk…Ciiitttt….Bruuuuk….Buuuuuum.! Ternyata mobilku si BMW itu menyenggol sampai menabrak tembok pagar sekaligus dengan pohon kelapa dan tempat sampah yang memiliki sampah lebih banyak diluarnya daripada didalam. Aku sadar tidak baik mengendarai mobil sambil ngelamun apalagi tidur, tapi terlambat. Segerahlah ku dial melalui HP buatan Nokia Finland terbaru (yang paling canggih, kala itu belum ada Black Berry) nomor rumahku untuk minta dikirimin mobil lainnya.
Tak lama berselang mobil Jaguar Biruku telah sampai, dan yang BMW itu kutinggalkan saja sedemikian rupa yang akhirnya dikerumuni orang sambil melongo, mungkin mereka heran ada BMW teronggok begitu saja ditempat sampah, pikir mereka biasanya yang ada bayi malang kok sekarang ada mobil malang, aku sih cuek aja sambil ngeloyor pulang.

Suatu saat aku tiba di suatu pelosok daerah yang agak terpencil, kupelankan laju kendaraanku, samar-samar kulihat ada kerumunan orang, rupanya orang-orang kampung sedang berkumpul dan lambat-lambat kudengar kata-kata yang disampaikan lewat pengeras suara “….Saudara-saudara Pemilu semakin dekat, pergunakanlah hak pilih anda dengan sebaik-baiknya…”.You have to make the right choice no matter what.
Dan begitulah, ternyata dari desa terpencil sampai kantor-kantor pemerintah di kota agak besar hingga yang paling besar, disetiap media cetak dan elektronik, kata-kata mujarab sebelum pemilu selalu ada. Even though not so many people understand that well.
Sesampainya dirumah aku berpikir, mengapa hak kita untuk memilih selalu diperhatikan dengan seksama dan dengan sebaik-baiknya, sebaliknya derajat hak kita yang sama yaitu untuk dipilih kurang disinggung-singgung, seandainya yang dibicarakan bukan hanya hak memilih tapi juga hak dipilih maka akan samalah hak kita, artinya yah kalau bisa mbok ya sekali-kali kita yang dipilih dan merekalah yang memilih….jang talalu golojo kine! Tapi saya sadar sesadar-sadarnya bahwa semua ini hanyalah seandainya saja, bahkan keesokan harinya terdengar berita bahwa bankku dimana aku simpan uangku itu telah kebobolan, akibat kasus Comercial Paper yang menghebohkan itu dan semua uangku itu ikut lenyap, tak tahu kemana rimbanya. Aku marah-marah, sempat maki-maki, herannya aku benar-benar lupa kalau semua itu hanya sekali lagi ‘seandainya’, ‘seumpamanya’ ‘misalnya’, ‘andaikata’ belaka……………….

Dan memang….selama ini aku hanya dan terus, serta masih berada pada tempat dan posisi yang tetap yaitu duduk termenung didepan rumah orang tuaku itu sampai tak menyadari diriku telah dipindahkan nyamuk yang mungkin marah tempat mereka aku ambil alih tanpa izin resmi…kupakai berjam-jam lagi….sekali lagi tanpa izin! ! Dari sudut kamar depan sayup-sayup ku dengar berita TV tentang Gayus, tentang RIM BB yang lagi dihajar si Bapak Mentri, juga berita tentang lelucon korupsi di negeri ini yang semakin menggila dan mengganas…In Indonesia corruption is a big problem, and corruption is not unique to Indonesia, therefore only Indonesians can overcome corruption in Indonesia..!

Beruntunglah saya, karena semuanya ini hanya lamunan belaka. Atau sayang sekali karena ternyata ini hanya lamunan dan khayalan , dan bahwa aku tidak benar-benar kaya raya ?..........Aaaagghh aku perhaps harus lebih memilih kenyataan yang sekarang. Then I have to have a guts to accept this reality.
Bukan main kalau ini benar terjadi…………..Andai..aaa..aaaa.aaaa.a.a.a.a.a!!!



Leahcim 3 Wodnes

USA-MDO, 2010/2011

Friday, January 21, 2011

KKN Berbagi Kasih..

“Ketika kita berbagi kasih dengan mereka……”

Pada bulan Desember di Tahun 2005 yang lalu tepat di tanggal 25, saya mendapatkan pengalaman yang sangat berharga, ketika untuk kali kedua saya berkesempatan kembali untuk merayakan “Natal Bersama” dengan para orang tua/jompo di suatu ‘Panti Jompo’ di Rahway, New Jersey. Panti itu bernama ‘TreeManor’. Natal tahun 2005 membawa kesan yang mendalam bagi saya dan kami semua yang hadir karena bisa merayakan Kelahiran Dia. Sang Penebus. Yesus kristus, bersama dengan orang-orang tua tersebut. Memasuki ruangan dimana perayaan akan dilaksanakan hal pertama yang saya dan kami lihat adalah hampir semua mereka lagi duduk menatap keluar melalui jendela yang ada di ruangan itu. Apa yang ada dalam pikiran mereka dikala keluarga-keluarga lain lagi bergembira merayakan NATAL.
Beberapa diantara mereka menjawab dengan jawaban yang sama : “……..mereka menanti, menunggu sekiranya ada dari keluarga mereka, anak, kakak, adik atau keluarga dekat lainnya yang akan mengunjungi mereka ! Mereka sangat berharap supaya dapat bergembira di tengah-tengah keluarga, selayaknya yang sering kita lakukan dengan keluarga kita pada tiap NATAL”.
Menunggu dan menunggu sampai akhirnya mereka menjadi jenuh, karena ternyata tidak ada siapa-siapa yang datang. Hal mana memaksa saya dan beberapa kawan saya harus menahan air mata. Betapa pedih memang, ketika di hari yang berbahagia, dimana kegembiraan seharusnya menjadi milik semua, dan kita harus merayakannya sendirian.

Untuk itulah pada kesempatan yang sangat berbahagia tersebut Kerukunan Keluarga Nusantara/ Indonesian American Christian Association kembali menlakukan hal yang sama seperti tahun lalu. Dikomandani oleh Bp.Ronald Setlight sebagai Ketua KKN, kami melaksanakan pelayanan kepada orang-orang tua tersebut, kita adakan ibadah singkat dipimpin Pendeta yang kebetulan anggota panti tersebut yang tahun ini sudah akan menginjak usianya yang ke 90, Pdt. Parson. Dengan lantangnya beliau walau dengan tangan yang sudah gemetar, dan dengan menggunakan tongkat berkata : “Ada yang tidak dapat dibatasi oleh siapapun dan apapun untuk dilakukan diseluruh dunia di sepanjang segala abad, yaitu KASIH”. Ketika semua pintu akan tertutup, pintu kasih masih dan mesti terbuka. Yohanes 3 ayat 16 adalah puncak pernyataan KASIH tersebut.

Para ibu-ibupun tak kalah gesitnya, mulai dari sang Sekretaris Meity Peleh, Ibu Jenny, Ibu Ansye dan lainnya sibuk melayani para ‘eldery’ tersebut dengan makanan-makanan seperti Ham, Turkey, Spaghetti, kue-kue, buah-buahan dan lainnya. Sungguh pada saat itu keceriaan sangat terlihat dari wajah orang-orang tua tersebut, tak jarang terlontar kalimat “..you are so nice “....”Oh Great, thank you very much”. Disini terlihat jelas, ketika KASIH dijalankan maka setiap sekat terpinggirkan, tidak ada lagi yang melihat saya dari sini kamu dari sana. Todak ada lagi yang memandang saya ras ini kamu ras lain. Pokoknya yang ada Cuma kebahagiaan dan ucapan syukur. Oma-oma itu pun mengajak semua yang hadir untuk bernyanyi bersama dan bersuka ria bersama mereka.

Setelah itu diadakan acara foto bersama, dan pembagian kado kepada semua eldery yang hadir saat itu. Kemudian Ketua juga memberikan sambutan singkat, mengajak supaya acara-acara seperti ini tidak menjadi simbolisasi semata melainkan karena ketulusan membagi kasih dan tidak hanya sampai disini saja.
Ketika perpisahan pun harus terjadi, mereka iringi dengan tangisan. Tangisan bahagia karena mereka merasa sungguh terhibur, mendapat arti dalam perayaan ini, sekaligus tengisan sedih karena harus berpisah.

Kegiatan lainnya yang sementara dilakukan “NUSANTARA” adalah menyekolahkan beberapa anak asuh di Indonesia, yang kebetulan adalah anak-anak putus sekolah di Irian Jaya. Kemudian dalam waktu dekat ini juga akanmengadakan acara ‘Semalam Bersama Nusantara dimana program-program sosial yang ada akan di presentasikan.

Akhirnya, semoga acara-acara yang menunjang apa yang selalu disebutkan orang “memanusiakan manusia” akan terus berlanjut. Kita diajak untuk tidak menjadi ‘Homo Homini Lupus’ (menjadi serigala bagi sesama manusia), agar kita tidak menindas sesama kita dan bukan supaya menjadi ‘Homo Homini Angelus’ (menjadi malaikat bagi sesama manusia) , agar kita tidak menghakimi sesama kita, tapi agar kita bisa menjadi ‘Homo Homini Homo’ (menjadi manusia bagi sesama kita manusia). Cukup dengan HOMO HOMINI HOMO. Menjunjung tinggi kemanusiaan dan dengan mengasihi sesama kita manusia. Sekali lagi sesama kita Manusia. Bukan hanya untuk sesama kita orang kristen.

Kerukunan Keluarga Nusantara

Membagi Kasih di NUSANTARA

Perayaan bertajuk “Semalam Bersama Kerukunan Keluarga Nusantara” telah berlangsung dengan meriah di gedung Night of Colombus, Iselin New Jersey. Acara yang digelar dalam rangka tutup tahun sekaligus perayaan ulang tahun ke 2 Kerukunan Keluarga Nusantara pada Bulan Januari ini ternyata di banjiri hadirin dari berbagai kalangan dan gereja serta etnik.
Acara yang dikemas dengan sangat apik ini dibuka dengan ibadah yang dipimpin oleh Ibu Thilda Wungkar,Mth dan keseluruhan rangkaian ibadah tersebut mengangkat tema yang merupakan motto KK.Nusantara yaitu “Love is Identity of Christianity”. Liturgis dibawakan oleh Bpk Youke Setlight dan Ibu Meity Peleh.
Dalam renungannya Pdt.Thilda menegaskan bahwa Kasih yang seharusnya di terapkan manusia adalah tidak semudah dengan ketika kita mengucapkannya, tidak segampang apa yang ada di pikiran kita. Pdt.Thilda mengatakan bahwa kita harus mencontoh Kristus dalam menjalankan Kasih yang sesungguhnya, yang rela berkorban dan tulus. Kasih yang tidak menuntut balas.
Setelah ibadah maka KK.Nusantara menyajikan berbagai pertunjukkan kesenian daerah berupa taria-tarian yang di bawakan secara baik oleh anak-anak PERMIAS dan oleh ibu-ibu KK.Nusantara (Lina, Ivonne, Meity) yang tampil membawakan “Sajojo”, permainan angklung oleh anak-anak gereja Advent (FISDA), lagu daerah oleh KKN, dll. Ketua Panitia, Bapak Tommy Lintang dalam sambutannya menegaskan bahwa, acara ini tidak semata-mata diadakan untuk bersenang-senang, tapi diantaranya yang paling penting adalah untuk lebih memperkenalkan kebudayaan kita di Nusantara sesuai tujuan dasar pelaksanaan acara ini dan upaya penggalangan dana untuk membantu anak-anak asuh/putus sekolah KK.Nusantara di Irian Jaya dan Kalimantan.
Turut memberikan sambutan Ketua KK.Nusantara Bapak Ronald Setlight yang menjelaskan secara historis awal mula berdirinya KK.Nusantara yang telah di daftarkan di State of New Jersey tanggal 2 Desember 2003 yang lalu dan utk sementara berlokasi di 35 Sunrise Edison NJ. Beliau mengatakan bahwa diusiannya yang ke 2 ini, kiranya KK.Nusantara bisa semakin menjadi berkat bagi banyak orang, menjadi sarana pemersatu antar denominasi yang ada dan dengan demikian juga semakin menipiskan berbagai bentuk kesenjangan yang ada. Bapak Ronald menjelaskan juga berbagai tujuan dan program kerja kedepan sesuai dengan AD/ART yang ada. Beliau tampil dengan memakai pakaian adat daerah Bali.
Pada acara tersebut sebagian pengurus dan anggota Kerukunan Keluarga Nusantara yang berjumlah sekitar 80-an anggota sebagian mengenakan pakaian biru sebagai lambannya organisasi ini dan sebagiannya lagi mengenakan pakaian daerah, para ibu-ibu mengenakan kebaya tradisional dan modern.
Acara ini turut dihadiri Gembala/Pendeta dan pimpinan Gereja antara lain; Gereja Advent “Liberty” Staten Island pimpinan Pendeta Hengky Hermanus, Presbyterian Metuchen Indonesian Fellowship dengan pendetanya Olga Assa Rumengan, GPDI “Beth Eden” dengan gembalanya Pdt.Awuy serta GPI NY dengan pendetanya Pdt, Thilda Wungkar. Sedangkan dari organisasi sosial-kemasyarakatan terlihat turut hadir, Ketua Rukun Tondano Bpk.Eddy Mingkid, Pengurus Kawanua, Ketua Maesa NY, Ibu Maya Manusama, Pengurus Perwakrin serta wakil Konjen RI di NY.
Sebelum acara makan bersama, Mich yang menjadi MC pada saat itu membawakan puisi berjudul “Kasih di Nusantara” dan menjelaskan sedikit tentang dana yang terkumpul saat itu adalah sepenuhnnya untuk keperluan anak-anak asuh KK.Nusantara. Karena seperti telah diketahui bahwa 2 program social-kemanusiaan yang rutin dilaksanakan tiap tahun oleh organisasi ini adalah 1. Anjangsana.Natal Bersama/ Memberi makan para orang tua di Panti Jompo yang kali ini mengambil tempat di Panti Jompo “Tree Manor Ingerman” Rahway, NJ. 2. Menyantuni anak-anak putus sekolah di Indonesia. Melalui WVI (Wahana Visi Indonesia)/ World Vision-nya Indonesia, KKN berupaya membantu usaha-usaha yang sedang dilaksanakan melalui program pengembangan masyarakat ADP Pantai Kasuari dan ADP Maro serta diKalimantan Barat melalui ADP Singkawang.
Akhirnya, alangkah baiknya dan alangkah indahnya bila saudara-saudara diam bersama dengan rukun. Di akhir acara ada ajakan yang terlontar bagi para hadirin, sudahkan kita mambagi kasih bagi sesame kita ? Sebab bukan dengan berteriak lantang maka Kasih itu akan mewujud, tapi manakala Kasih itu dinyatakan lewat tindakan, ketika perbuatan Kasih itu dirasakan dan dialami oleh sesama kita !
Bagi yang ingin mengetahui lebih jelas program-program kemanusiaan tersebut dan atau hendak memberikan sumbangan silahkan menghubungi pengurus melalui e-mail : kknusantara@yahoo.com atau arviman2000@yahoo.com dan michusa2000@yahoo.com


Sie.acara/red.
~Michael Sendow~2006

Pemasaran Kualitas Jasa

PEMASARAN KUALITAS JASA
Michael E Sendow

Marketing is satisfying needs profitably
(Philip Kotler)
Quality is all of which are defined by consumers
(Richard A.D Aveni)

Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. (Philip Kotler)

Salah satu cara utama membedakan sebuah perusahaan jasa adalah memberikan jasa dengan kualitas lebih tinggi dan memuaskan dari pesaing secara konsisten. Kuncinya adalah memenuhi atau melebihi ekspektasi kualitas jasa pelanggan sasaran. Ekspektasi pelanggan dibentuk oleh pelanggan lalunya, pembicaraan dari mulut ke mulut dan promosi yang dilakukan oleh perusahaan jasa. Pelanggan memilih penyedia jasa berdasarkan kriteria ini, dan setelah menerima jasa itu, mereka membandingkan jasa yang dialami dengan jasa yang diharapkan.
Pemasaran jasa tidak hanya membutuhkan pemasaran eksternal tetapi juga pemasaran internal dan interaktif. Pemasran eksternal menggambarkan pemasaran normal yang dilakukan perusahaan untuk menyiapkan, menetapkan harga, mendistribusikan dan mempromosikan jasa itu kepelanggan.
Pemasaran Internal menggambarkan pekerjaan yang dilakukan perusahaan untuk melatih dan memotivasi karyawan agar melayani pelanggan dengan baik. Kontribusi yang paling berharga yang dapat dilakukan oleh departemen pemasaran adalah menjadi “luar biasa pandai dalam menggerakkan semua orang dalam organisasi untuk mempraktekkan pemasaran”.
Pemasaran Interaktif menggambarkan keahlian karyawan dalam melayani para klien. Klien menilai kualitas jasa tidak hanya dari kualitas teknis, tetapi kualitas fungsionalnya. Jadi penyedia jasa atau professional lainnya harus memberi sentuhan tinggi dan juga teknik yang tinggi.
Perusahaan yang memberikan nilai lewat kedekatan pelanggan selalu membangun ikatan dengan para pelanggan seperti ikatan yang terjadi diantara lingkungan tetangga yang baik.
Perubahan-perubahan yang dekat dengan pelanggan tidak memberikan apa yang dikehendaki oleh pelanggan tertentu. Perusahaan yang intim dengan pelanggan serta berusaha keras untuk mengenal orang-orang yang dilayani serta jasa-jasa yang dibutuhkan maka dia akan secara kontinyu menyesuaikan jasa-jasanya dan melakukan hal ini dengan harga-harga yang masuk akal. Proposisinya adalah “Kami memperhatikan anda dan semua kebutuhan anda”. “Kami memberi anda solusi terbaik” karenanya tidak mengherankan jika asset terbesar perusahaan yang intim dengan pelanggan adalah kesetiaan pelanggan
Menjual jasa dapat memakai formula yang saya (kami) simpulkan sebagai CHEAT ! (bukan terjemahan dari kata baruci yah)
C H E A T adalah Credibility, Honesty, Empathy, Around dan Tangibles.
* Credibility meliputi knowledge, skill, experience, expertise dan passion.
* Honesty erat hubungannya dengan rasa aman dan nyaman karena adanya ‘tingkat kejujuran yang tinggi’ kalau perlu above average !
* Empathy merupakan syarat untuk adanya kepedulian (peduli), memberikan perhatian pribadi bagi pelanggan.
* Around mengartikan selalu berada dekat dengan pelanggan dan siap membantunya dengan sikap senang hati.
* Tangibles meliputi penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil dan media komunikasi.
Ada hal yang perlu diingat juga yaitu pendekatan costumer service pada prinsipnya dapat dilakukan melalui dua hal. Pertama, pemberdayaan pengalaman pelanggan, misalnya saja dengan meneliti “The moments of truth” pelanggan yang mengoptimalkan pengalaman positif pelanggan pada saat penting tersebut. Kedua, memberi keyakinan pada pelanggan tentang kelangsungan service yang pernah dirasakan melalui komitmen dan kerja kelompok karyawan didalam organisasi.
Perusahaan tidak boleh terlalu keras mendesak produktivitas sehingga mengurangi kualitas yang diinginkan. Beberapa langkah produktivitas adalah dengan standarisasi kualitas, meningkatkan kepuasan pelanggan. Langkah produktivitas lain membawa terlalu banyak standarisasi dan merampas pelanggan dengan pelayanan tersendiri.

PENUTUP
- Pemasaran kualitas jasa merupakan sinergi pemasaran internal dan eksternal secara konsisten untuk selalu memuaskan pelanggan dengan menguntungkan.
- Ancaman: “Pengetahuan yang berubah menjadi ketidaktahuan”
- Visi untuk memuaskan pelanggan dengan membangun peningkatan terhadap unsur-unsur CHEAT (Credibility, Honesty, Empathy, Around, Tangibles). Secara berkelanjutan dan berkesinambungan dari waktu ke waktu disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. ***

MS ( Concentrate in HR Management & Marketing Management).